PADA Februari 2022 lalu, Kementerian Koordinator Perekonomian kembali merilis berita melalui siaran pers-nya yang boleh membuat kita semakin optimistis.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia ternyata tercatat tumbuh solid sebesar 5,01 persen (year on year) pada Triwulan IV tahun 2022.
Padahal selama triwulan IV tersebut, Bank Indonesia terus menaikkan suku bunga BI 7-day Repo Rate-nya secara agresif.
BI 7-day Repo Rate tercatat terus mengalami kenaikan yang agresif dalam periode tersebut, dari level 4,25 persen pada September 2022 ke level 4,75 persen pada Oktober 2022.
BI7DRR kemudian kembali dinaikkan ke level 5,25 persen pada November 2022 dan 5,50 persen pada Desember 2022.
Sebagai perbandingan, BI7DRR pada triwulan IV tahun 2021 tercatat stabil pada level 3,50 persen. Lebih rendah 1,25 persen - 2 persen range BI7DRR pada Kuartal IV tahun 2022.
Maka pertumbuhan ekonomi kita secara year on year justru tumbuh lebih baik pada tingkat suku bunga yang justru lebih tinggi.
Padahal Anda tentu sudah paham kaidahnya, kenaikan tingkat suku bunga cenderung berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi.
Sehingga tidak berlebihan apabila kita boleh kembali optimistis bahwa perekonomian kita telah beranjak pulih lebih cepat dan menunjukkan tanda–tanda resiliensi.
BPS bahkan mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 pada level 5,31 persen, lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi kita pada masa sebelum pandemi Covid-19.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.