Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andreas Renard Widarto
Pengusaha

Millennial, Pengusaha & Mahasiswa Doktoral Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro

Mencermati Generator Pertumbuhan Ekonomi di Pulau Jawa

Kompas.com - 09/03/2023, 17:25 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Maka pertumbuhan ekonomi di pulau Jawa sejatinya merupakah core dari pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga menjadi lebih menarik bagi kita untuk mencermati secara lebih detail pertumbuhan ekonomi sepanjang kuartal IV – Tahun 2022 pada pulau Jawa.

Pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa disokong oleh tiga sektor ekonomi utama, yakni: industri, perdagangan, dan pertanian.

Sedangkan sektor pertambangan yang berperan cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi secara nasional, lebih banyak berkontribusi pada sumber pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa.

Demikian juga fenomena commodity boom berupa lonjakan harga komoditas dunia tentunya berperan lebih banyak menjadi katalis pertumbuhan ekonomi pada daerah di luar Pulau Jawa.

Sebagai pulau dengan penduduk terbanyak, terdapat fenomena menarik yang terjadi pada Kuartal IV- Tahun 2022.

Dari tiga provinsi dengan penjumlah terbanyak se-Indonesia, ternyata hanya Provinsi Jawa Tengah yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi di atas rata – rata pertumbuhan ekonomi nasional pada Kuartal IV – Tahun 2022, yakni sebesar 5,24 persen (yoy).

Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur berturut–turut mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,61 persen (yoy) dan 4,76 persen (yoy) yang masih berada di bawah rata–rata pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,01 persen (yoy) pada Kuartal IV – Tahun 2022.

Demikian juga Provinsi DKI Jakarta dan Banten yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,76 persen (yoy) dan 4,03 persen (yoy) yang juga masih berada di bawah rata–rata pertumbuhan ekonomi nasional pada Kuartal IV – Tahun 2022.

Jika ditelisik lebih mendalam, sektor industri di Jawa Tengah ternyata menyumbang kontribusi terbesar di antara Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) lainnya, yakni sebesar 33,96 persen.

Distribusi tersebut jauh di atas distribusi rerata sektor industri pada Produk Domestik Bruto Nasional yang hanya sebesar 18,32 persen.

Tidak dapat dipungkiri, kehadiran berbagai kawasan industri di Jawa Tengah dan berbagai kebijakan pemerintah daerah yang menarik bagi investor, turut mendorong bertumbuhnya sektor industri di Jawa Tengah.

Setidaknya terdapat dua kawasan industri baru yang berpotensi dapat menjadi sentral industri nasional di Jawa Tengah, yakni Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang seluas 4.000-an hektar yang direncanakan akan selesai dibangun pada 2024 dan Kawasan Industri Kendal seluas 2.200 hektar.

Menarik investasi pada sektor industri sejatinya merupakan salah satu kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

Sektor industri merupakan sebuah generator pertumbuhan ekonomi yang mampu menggerakkan roda perekonomian bagi sektor–sektor lainnya.

Sebagai contoh selama 2022, Transportasi dan Pergudangan menjadi kategori usaha penyumbang pertumbuhan ekonomi paling besar di Jawa Tengah, yakni sebesar 1,78 persen total pertumbuhan ekonomi sebesar 5,31 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com