Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Komitmen Pupuk Kaltim Kembangkan Industri Hijau

Kompas.com - 09/03/2023, 20:23 WIB
Aprillia Ika

Editor

SAMARINDA, KOMPAS.com - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) terus berkomitmen mengembangkan industri hijau di Indonesia. Upaya perseroan diganjar Sertifikat Hasil Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 6 Maret 2023 lalu.

Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono mengatakan, PKT telah menerima Sertifikat Standar Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian menyusul pengakuan secara nasional dengan diraihnya level 5 penghargaan industri hijau sejak 2010.

"Penghargaan ini juga menjadi motivasi yang kuat bagi para pekerja Pupuk Kaltim untuk terus berinovasi dan mengembangkan industri hijau yang ramah lingkungan," kata Teguh melalui keterangannya, Kamis (9/3/2023).

Baca juga: PKT Gelontorkan Dana Rp 20 Triliun Bangun Pabrik Pupuk di Papua Barat

Berikut sejumlah komitmen PKT untuk menuju industri hijau.

Pertama, PKT juga menjadi perusahaan pertama di Asia Tenggara yang mempublikasikan sertifikat produk ramah lingkungan dari EPD Southeast Asia dan melakukan berbagai kegiatan untuk pengembangan keanekaragaman hayati, termasuk pembibitan tanaman langka khas Kalimantan dan reintroduksi anggrek hitam serta penanaman mangrove hingga rehabilitasi karang.

Selain itu, PKT melakukan program pemberdayaan kelompok masyarakat, seperti program Konservasi serta Diversifikasi Mangrove dan Budi Daya Kepiting, pembuatan produk growth promotor kitosan cair dari limbah cangkang rajungan, dan penurunan terumbu buatan dengan memberdayakan kelompok nelayan di sekitar perusahaan.

Baca juga: Jokowi Sebut Kalimantan Industrial Park Akan Jadi Kawasan Industri Hijau Terbesar di Dunia

Kemudian, melalui program pemberdayaan kelompok nelayan di sekitar perusahaan, Pupuk Kaltim telah menurunkan 4.822 terumbu buatan dalam upayanya untuk menjaga keanekaragaman hayati. Hasilnya, terdapat 38 genus karang yang tumbuh di seluruh area rehabilitasi Pupuk Kaltim, termasuk soft coral dan hard coral yang tumbuh dengan pertumbuhan yang relatif normal.

“Pupuk Kaltim menunjukkan fokus pada peningkatan taraf hidup dan kemandirian masyarakat, melalui program-program yang mengangkat nilai budaya kearifan lokal,” lanjut Teguh.

Baca juga: 30.000 Hektar Lahan di Kaltara untuk Industri Hijau, Jokowi: Investor Akan Datang Berbondong-bondong

 

Pentingnya industri hijau untuk Kaltim

Gubernur Kaltim Isran Noor mendorong perusahaan untuk terus berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam dan sumber daya alam dengan melakukan konservasi dan penggunaan sumber daya alam yang bijak.

Selain itu, penting juga untuk menjaga keanekaragaman hayati dan melaksanakan community development (comdev).

Isran menjelaskan bahwa Pemprov Kaltim sangat berkomitmen terhadap pembangunan yang berwawasan lingkungan, dengan pendekatan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Hal ini merupakan bagian dari konsep ekonomi hijau yang diusung oleh Pemprov Kaltim.

"Tujuannya adalah untuk menciptakan pembangunan yang berdampak positif pada semua aspek kehidupan masyarakat, termasuk kesehatan, penyediaan udara dan air bersih, pangan, obat-obatan, dan mitigasi perubahan iklim," katanya.

Sebagai informasi, kinerja Provinsi Kaltim di bidang lingkungan hidup tercermin dari keberhasilan Kaltim atas pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) yang dibayar oleh World Bank sebesar 110 juta dolar AS hingga 2025 akhir Februari silam. Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov Kaltim untuk menjaga lingkungan agar tetap lestari dan berkontribusi pada penurunan emisi global.

Isran berharap komitmen menjaga lingkungan menjadi prioritas dan tanggung jawab utama bagi para penerima penghargaan, sehingga mereka terus meningkatkan tata kelola lingkungan dan menjaga keberlangsungan ekosistem yang sangat penting bagi manusia dan semua makhluk hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com