Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Acara Panen Padi Nusantara Satu Juta Hektar, Petani Kabupaten OKI Berhasil Panen 11.964 Hektar

Kompas.com - 10/03/2023, 09:17 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOPMAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia menggelar acara Panen Padi Nusantara Satu Juta Hektar serentak dalam beberapa hari ini.

Salah satu panen berlangsung di Desa Lubuk Seberuk, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel) dengan lahan pertanian seluas 11.964 hektar (ha).

Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Rahmanto mengatakan, panen raya dilakukan di 10 provinsi dan 66 kabupaten utama, termasuk Kabupaten OKI.

"Kami bersyukur, acara ini waktunya bersamaan dengan acara panen padi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Kebumen," ujarnya.

Rahmanto mengatakan itu saat menghadiri panen raya secara simbolis di Desa Lubuk Seberuk, Kecamatan Lempuing, Kabupaten OKI, Sumsel, Kamis (9/3/2023).

Baca juga: Hadapi Tantangan Perkelapasawitan Indonesia, Kementan Bersinergi dengan Gapki

Dia mengungkapkan, kegiatan panen raya dilaksanakan pada Maret hingga April 2023. Kementan optimistis, petani bisa lebih meningkatkan produksi pangan untuk selanjutnya.

"Kita harus bersama-sama dan bersinergi, antara pusat dan daerah, untuk mendorong peningkatan produksi hasil pertanian," ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (10/3/2023).

Lebih lanjut, Rahmanto menyebutkan, perubahan iklim di Indonesia menjadi tantangan bersama sekaligus bisa menjadi peluang jika diatasi dengan cara yang tepat.

"Kejadian banjir terjadi di Jawa, tetapi di OKI tidak terjadi, bahkan petani bisa meningkatkan produksi. Ini capaian luar biasa untuk petani," katanya.

Rahmanto juga menilai lahan rawa di OKI yang cukup luas bisa menjadi potensi besar jika ditata dan dikelola secara tepat dan benar.

Baca juga: Pupuk Subsidi Terbatas, Kementan Ajak Masyarakat Manfaatkan 2 Program Ini

"Lahan rawa memiliki indeks pertanaman (IP) yang biasanya dalam satu tahun panen, kan sekali. Ini masih bisa kita tingkatkan lagi,” sebutnya.

Dia menyebutkan, jika lahan rawa dikelola dengan tepat, misalnya tata kelola air, lahan ini bisa ditanami 2 bahkan 3 kali.

“Ini akan menjadi peningkatan produksi yang luar biasa," katanya.

Adapun pelaksanaan panen raya di Sumsel terbagi di tiga lokasi, yakni Desa Raman Agung Kecamatan Buay Madang TImur, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Desa Lubuk Seberuk Kecamatan Lempuing Kabupaten OKI, dan Kabupaten Banyuasin.

Pelaksanaan panen raya padi di Desa Lubuk Seberuk, Kecamatan Lempuing, Kabupaten OKI dilakukan di lahan seluas 4.831 ha.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Ogan Komering Ilir M Dja'far Shodiq mengatakan, panen raya di wilayahnya menjadi berkah untuk petani karena produksi gabah kering meningkat.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Kementan Dorong Produksi Pangan dan Harga Gabah di Sumsel Tidak Turun

Dia pun mengimbau petani untuk mengutamakan pasokan gabah dan beras untuk konsumsi rumah tangga menjelang Ramadhan.

"Jelang Ramadhan, para petani harus mengutamakan pasokan beras di wilayah dulu, jangan dijual ke luar daerah lain. Nanti kalau sudah aman (cukup) kebutuhan di sini, silahkan dijual ke luar daerah," imbaunya.

Direktur Jenderal PSP Kementan Ali Jamil berharap, petani segera menanam kembali produksi setelah panen agar semakin meningkat. Dia juga berharap OKI jadi menjadi lumbung padi.

“Mohon lahan dipelihara dengan baik. Bila sudah bisa ditanam dua kali setahun, terus diupayakan menjadi tiga kali setahun. Satunya lagi bisa untuk menanam jagung,” kata Ali.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta jajaran Kementan memantau produksi sektor pertanian selama masa panen raya.

Baca juga: Kementan Beri Skema Kredit Usaha Alsintan dengan Bunga Rendah

"Saat ini mulai masa panen raya Maret sampai April. Petani harus dipastikan memperoleh harga jual yang layak sehingga terjaga kesejahteraannya," ujarnya, Kamis.

SYL menambahkan, pembahasan soal pertanian adalah diskusi tentang yang terjadi lapangan, mulai dari mempersiapkan bibit dan benih yang baik, budi daya yang tepat, hingga manajemen air yang efektif dan efisien. Sebab, cara itu semua akan meningkatkan produktivitas.

“Ini adalah bagian dari konsolidasi, tekad, dan kemauan kita agar besok kita siap kerja lebih baik dan terarah,” kata SYL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com