JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Pusat Kajian Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gajah Mada (UGM), Muhammad Zudhy Irawan mengatakan, kemacetan di DKI Jakarta memang sulit dihindari. Oleh sebab itu, perlu langkah serius dalam mengurangi tingkat kemacetan tersebut.
Dengan mendorong menggunakan transportasi umum, salah satunya TransJakarta. Menurutnya, Transjakarta perlu mempercepat integrasi dengan moda transportasi lain seperti ojek online (ojol).
Apalagi perusahaan BUMD ini berencana meningkatkan kapasitas penumpangnya menjadi 1,5 juta orang per hari pada 2024 dengan menambah armada hingga 6.960 unit. Saat ini, TransJakarta baru memiliki 4.700 armada dengan kapasitas penumpang 1,2 juta per hari.
"Adanya integrasi dengan moda transportasi yang bisa memberikan layanan first mile last mile seperti Gojek dan JakLingko akan sangat berpotensi meningkatkan jumlah angkutan umum. Hal itu sudah terbukti di beberapa negara. Karena itu, dengan siapapun integrasi harus disegerakan," ujarnya dalam keterangan tertulis diterima Kompas.com, Jumat (10/3/2023).
Baca juga: Pemprov DKI Dinilai Jangan Hanya Terpaku pada ERP untuk Atasi Kemacetan
Zudhy mencontohkan, integrasi Gojek dan PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) sudah berjalan dengan baik melalui pengembangan fitur GoTransit.
Melalui fitur tersebut, pengguna dapat memesan layanan transportasi Gojek menuju dan dari stasiun commuter sekaligus bisa membeli tiket keretanya hanya dalam satu kali bundle pembelian.
Baca juga: Waspada Macet, Senin Besok Jasa Marga Lakukan Pemeliharaan Jalan Tol Jagorawi
Selain itu, pembayaran juga dapat dilakukan dengan GoPay atau alat pembayaran lainnya. Berdasarkan data dari Gojek, GoTransit sukses meningkatkan transaksi tiket digital KAI Commuter sebesar 300 persen.
Bahkan, kolaborasi ini juga telah diperluas ke wilayah operasional Yogyakarta-Solo, dan akan segera dikembangkan dengan kemitraan baru dengan Transjakarta dan inovasi fitur yang memungkinkan masyarakat membeli tiket angkutan umum dan perjalanan GoRide/GoCar dalam satu transaksi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.