Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Melantai di BEI, Nusantara Sawit Sejahtera Raup Dana IPO Rp 435,16 Miliar

Kompas.com - 10/03/2023, 13:38 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali kedatangan perusahaan tercatat atau emiten baru pada Jumat (10/3/2023) hari ini. Emiten teranyar itu ialah PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk.

Nusantara Sawit Sejahtera merupakan perusahaan holding dan aktivitas konsultasi manajemen lainnya. Dalam aksi penawaran saham umum perdana atau IPO, perusahaan melepas 3,57 miliar saham atau setara 15 persen modal yang disetor.

Adapun harga saham perdana emiten dengan kode NSSS itu sebesar Rp 127. Dengan demikian, perusahaan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 435,16 miliar.

Presiden Direktur NSS Teguh Patriawan mengatakan, selama masa penawaran umum, perseroan mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 13,9 kali. Data itu ditunjukan dalam sistem e-IPO.

Baca juga: Kementerian BUMN Targetkan IPO PHE Semester I-2023, Bernilai Jumbo?

"Hal ini menunjukan tingginya animo investor terhadap IPO saham NSS," kata dia, dalam keterangannya, Jumat.

Seiring dengan penawaran umum perdana saham, NSS juga menerbitkan sebanyak 1,78 miliar waran seri I, atau sebanyak 8,82 persen dari total saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini disampaikan.

Setiap pemegang dua saham baru berhak memperoleh satu waran seri I, dimana setiap pemegang satu waran seri I berhak membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 190 per saham.

“Jika seluruhnya dilaksanakan oleh pemegang waran seri I, dana yang akan diperoleh NSS mencapai Rp 338,982 miliar,” katanya.

Penggunaan dana IPO

Adapun dana hasil IPO rencananya akan digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi, pembiayaan penanaman baru, dan modal kerja entitas anak. Dana tersebut akan disalurkan melalui mekanisme penyertaan modal.

PT Borneo Sawit Perdana (BSP) menjadi salah satu anak usaha yang akan menerima suntikan modal dengan dana hasil IPO.

Sekitar 33 persen akan digunakan untuk belanja modal dalam membangun pabrik kelapa sawit seluas 40 hektare (ha) berkapasitas 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam dan fasilitas pendukungnya. Kemudian, sekitar 9,4 persen akan digunakan untuk pemenuhan modal kerja BSP dalam pembelian pupuk dan agrochemical atau bahan kimia pertanian.

PT Bina Sarana Sawit Utama (BSSU) juga akan mendapat suntikan dana hasil IPO, sekitar 47 persen akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka penanaman baru perkebunan sawit. Dari jumlah tersebut, 15 persen di antaranya akan dipakai untuk pembebasan lahan seluas 6.831 ha agar berstatus hak guna usaha (HGU).

Lalu, sekitar 10,6 persen dana hasil IPO akan disalurkan kepada PT Prasetya Mitra Muda untuk pemenuhan modal kerja PMM dalam pembelian pupuk dan agrokimia atau bahan kimia pertanian.

“Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan untuk belanja modal ke entitas anak dengan mekanisme penyertaan modal,” ucap Teguh.

Baca juga: Kementerian BUMN Minta Insentif IPO, BEI Bakal Lakukan Reviu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com