Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Kapten Philip Minta Gaji Diberikan ke Istri, Susi Air: Kami Jamin Hak dan Kewajiban Keluarganya

Kompas.com - 10/03/2023, 13:48 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kembali beredar.

Dalam video tersebut, Philip menyampaikan pesan kepada manajemen Susi Air terkait gaji.

"Saya berharap gajiku bisa diberikan kepada Maria untuk membeli makanan," kata Philip.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Susi Air Donal Fariz mengatakan, pihaknya menjamin hak dan kewajiban terhadap keluarga Kapten Philip.

Baca juga: Beredar Video Kapten Philip yang Disandera KBB, Sampaikan Pesan untuk Keluarga

"Susi Air menjamin pemenuhan hak dan kewajiban terhadap keluarga Capt Philip," kata Donal saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/3/2023).

Donal mengatakan, pemenuhan hak dan kewajiban tersebut sudah dibicarakan sejak bulan lalu.

"Kami sudah melakukan pembahasan dengan keluarga Capt Philip terkait hal ini (gaji) bahkan sejak bulan yang lalu," ujarnya.

Dikutip dari Regional Kompas.com, video terbaru Kapten Philip tersebut disebarkan oleh Sebby Sambom yang mengaku sebagai Juru Bicara TPNPB.

Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen memastikan bahwa benar yang ada di dalam video tersebut adalah Kapten Philip.

"Iya benar," kata Rio melalui pesan singkat, Jumat (10/2/2023).

Dalam beberapa video tersebut, tampak Kapten Philip menggunakan jaket berwarna hitam biru dan menggunakan celana paanjang. Tampak juga Egianus Kogoya tepat di samping sang pilot.

Kapten Philip yang berbahasa inggris, menyampaikan pesan untuk keluarganya. Ia juga beberapa kali menyebut nama Maria dan Jacob. Setelah dikonfirmasi, kedua nama tersebut adalah istri dan anak Kapten Philip.

"Iya Maria itu istrinya dan Jacob anaknya (Philip)," kata Rio.

Baca juga: Susi Pudjiastuti: Kami Berharap Pilot Susi Air Dibebaskan KKB Tanpa Syarat

Kemudian Kapten Philip juga menyampaikan pesan terkait kondisinya dan meminta semua pihak bersabar dengan situasi penyanderaannya.

Pada bagian akhir, Philip juga menyampaikan harapan untuk bisa segera kembali berkumpul dengan keluarganya.

"Untuk keluargaku, saya juga sangat menyayangi kalian, jangan terlalu mengkhawatirkanku, ini membutuhkan kesabaran yang kuat dan saya harap kita dapat segera berkumpul kembali ," tutur Philip.

Sebelumnya, Egianus Kogoya dan kelompoknya melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, pada 7 Februari 2023.

Egianus kemudian juga menyandera pilot dari pesawat tersebut, yaitu Kapten Philip Mark Mertens (37) yang berkewarganegaraan Selandia Baru.

Baca juga: Penerbangan Susi Air Berhenti di Papua, Susi Pudjiastuti: Dari Sisi Bisnis Kehilangan Sangat Besar...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com