Rinawati juga merupakan Mitra Tepat yang memanfaatkan aplikasi untuk dapat melayani kebutuhan seperti pulsa hingga listrik untuk masyarakat sekitarnya.
Rinawati merembih ketika mengenang bagaimana ia memulai semua usahanya dengan pembiayaan syariah ini.
"Saya awalnya mulai pinjam Rp 2 juta untuk warung kelontong. Sekarang alhamdulilah sudah bisa jadi rumah ini," ujar dia ketika ditemui saat Pertemuan Rutin Sentra, Kamis (9/3/2023).
Anggota lainnya, Nurmaini juga merintis usahanya melalui pembiayaan syariah ini.
Berbeda dengan usaha ibu-ibu lainnya, ia mengajukan pinjaman untuk memajukan ternak kambing yang telah digelutinya.
Dari plafon semula Rp 2 juta, kini ia telah mengajukan pinjaman sampai Rp 10 juta untuk mengembangkan peternakan kambingnya.
Sedangkan, Novi justru merasakan manfaat yang berbeda dengan ibu-ibu lainnya.
Ia menceritakan, anaknya pernah mendapatkan beasiswa karena Tepat Pembiayaan Syariah ini. Saat ini anaknya telah menginjak kelas 3 SMA.
Novi sendiri yang juga berprofesi sebagai guru TK, memilih berjualan kue tradisional seperti kue padamaran, risol, dan lapis dari pinjaman modal usaha syariah tersebut.
"Ya saya ingin tengok anak kami pakai toga, jadi sarjana," ujar dia.
Hebatnya, tak satupun ibu-ibu di Sentra Pudak 06 Fajar ini yang pernah telat membayar angsuran. Ketika satu anggota tidak dapat membayar angsuran, ibu-ibu lainnya wajib menanggung angsuran itu dengan sistem yang bernama uang 'kewer-kewer'.
Uang 'kewer-kewer' ini merupakan dana wajib yang harus disisihkan setiap anggota untuk menanggulangi ketika ada yang angsurannya macet.
"Uang kewer-kewer di sini tidak pernah keluar," ujar Rinawati
Pengaturan keuangan yang sehat merupakan fondasi utama yang diajarkan para Community Officer (CO) sebelum pembiayaan diberikan.
Perkembangan usaha ibu-ibu di Sentra Pudak 06 Fajar tak lepas dari peran community officer (CO) dari BTPN Syariah.