“Oleh karena itu, sesuai dengan perintah dari Bapak Presiden untuk memperbanyak dryer, power thrasher, dan combine karena melihat harga gabah menjadi lebih tinggi dibanding penggunaan sabit,” jelas Mentan SYL.
Selain itu, kata Mentan SYL, pihaknya juga sudah menyiapkan sampai dengan 1.000 unit yang dapat diperoleh petani dengan menggunakan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Bahkan, penggilingan padi juga harus dibina dengan baik dan menggunakan KUR untuk meningkatkan kelasnya agar kualitas beras yang dihasilkan juga menjadi bagus,” kata Mentan SYL.
Untuk diketahui, produksi padi nasional pada 2022 mencapai 54,75 ton gabah kering giling (GKG). Angka mengalami kenaikan sebanyak 333,68 ribu ton atau 0,61 persen apabila dibandingkan produksi tahun 2021 yang hanya 54,42 juta ton GKG.
Baca juga: Jokowi Minta Bulog Serap Gabah Petani Sebanyak-banyaknya
Sementara itu, luas panen pada 2022 mencapai 10,45 juta ha. Artinya, luas panen mengalami kenaikan sebanyak 40,87 ribu ha atau naik 0,39 persen apabila dibandingkan dengan luas panen pada 2021 yang sebesar 10,41 juta ha.
Adapun luas panen di Kabupaten Ngawi pada Maret 2023 mencapai 32.676 ha dari luas panen Provinsi Jatim seluas 375.403 ha.
Kemudian, harga gabah di Kabupaten Ngawi untuk panen secara manual saat ini mencapai Rp 4.700 sampai dengan Rp 4.900 per kilogram (kg). Sementara, panen yang menggunakan combine harvester mencapai Rp 5.000 hingga Rp 5.500 per kg.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.