JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Perum Bulog segera menyerap hasil panen petani menyusul adanya panen raya di Kabupaten Ngawi.
Panen raya ini melanjutkan rangkaian Panen Raya Padi Nusantara 1 juta hektar secara serentak. Sebelumnya tanggal 9 Maret panen raya nusantara berlangsung di Kabupaten Kebumen serentak di 30 propinsi dan 113 kabupaten dan panen raya serentak kali ini dilakukan di 18 provinsi dan 91 kabupaten guna mengawal produksi padi melimpah pada puncak panen raya Maret-April 2023.
Jokowi menjelaskan, perbedaan produktivitas tersebut karena setiap daerah memiliki kesuburan yang berbeda-beda. Selain itu juga memiliki manajemen yang berbeda-beda mengenai pengairan dan lain-lain sehingga ini baik untuk petani.
Tetapi yang paling penting menurut dia, harga gabah harus segera ditentukan agar jangan sampai harganya jatuh karna ini panen raya berlangsung di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Mentan SYL Dampingi Presiden Jokowi Panen Raya Padi di Ngawi
"Pembelian gabah nantinya oleh Bulog dan nanti jelas harga gabah kering panennya (GKP) berapa," ujar Presiden Jokowi pada panen raya padi di Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, dikutip Kompas.com lewat siaran resminya, Minggu (12/3/2023).
"Dan harapkan kepada petani agar melakukan percepatan tanam. Usai panen harus segera olah lahan untuk tanam lagi. Jangan biarkan jeda terlalu lama karena ini hujanya masih ada, airnya masih ada agar kersediaan beras kita semakin aman," sambung Jokowi.
Sementara itu, Mentan SYL mengatakan, panen raya padi nusantara yang kedua oleh Presiden Jokowi ini mengartikan panen bersama 1 juta hektar. Meskipun data secara keseluruhan menunjukan pada Februari ini seluas 1,20 juta hektar dengan perkiraan produksi 6,39 juta ton GKG, setara beras 3,68 juta ton.
Selanjutnya Maret seluas 1,70 juta hektar dengan produksi 9,14 jt ton GKG setara beras 5,26 juta ton dan April 1,15 juta hektar dengan produksi 6,09 juta ton GKG setara beras 3,51 juta ton.
"Sehingga, kita berharap panen yang lebih cepat ini kita maksimalkan serentak dilakukan karena kita menghadapi cuaca kemarau panjang. Walaupun ternyata saat panen ini, hujan masih ada sehingga anomali cuaca ini harus kita perhitungkan," ujarnya.
Baca juga: Puncak Panen Raya Usai, Mentan SYL Canangkan Percepatan Penanaman Padi
Mentan SYL juga mengatakan, pihaknya siap merealisasiakan dengan cepat perintah Presiden Jokowi untuk dilakukan percepatan tanam padi setelah panen raya bersinergi dengan para kepala daerah. Dari total lahan sawah 7,4 juta hektar, ditargetkan dilakukan percepatan tanam seluas 1 sampai 10 juta hektar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.