Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, 6 Ciri-ciri Lowongan Kerja "Bodong" yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 12/03/2023, 14:10 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai pulihnya ekonomi Indonesia saat ini menghasilkan lebih banyak lowongan kerja. Namun di sisi lain, meningkatnya jumlah lowongan kerja juga bisa mengakibatkan meningkatnya penipuan pekerjaan dan lowongan-lowongan palsu.

COO JobStreet Indonesia Varun Mehta menilai hal ini dapat terjadi karena banyak pihak tak bertanggung jawab yang menyalahgunakan nama besar dari sebuah perusahaan dengan tujuan menjebak orang-orang yang sedang mencari pekerjaan.

Bahkan, kandidat terkadang diminta mengirimkan sejumlah uang sebagai jaminan untuk langsung diterima kerja. Biasanya, cara yang digunakan adalah menggunakan informasi palsu dari sebuah perusahaan besar atau menciptakan perusahaan fiktif.

"Secara psikologis, orang yang sangat terdesak mencari pekerjaan cenderung kurang fokus dalam memeriksa iklan lowongan, sehingga kurang teliti dan antisipatif terhadap modus penipuan yang mungkin terjadi. Situasi inilah yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum perusahaan palsu. Selain itu, hal ini juga dapat berdampak terhadap psikologis pencari kerja yang jatuh ke lubang ini. Korban bisa putus asa dan kehilangan semangat untuk mencari lowongan kerja yang lain," ujarnya kepada Kompas.com saat ditemui di kantornya Jakarta, belum lama ini.

Baca juga: Lowongan Kerja BUMN Kimia Farma untuk Lulusan D3, Cek Posisi dan Syaratnya

Oleh karena itu, menurut Varun, para pencari kerja harus lebih berhati-hati saat menerima informasi lowongan kerja.

Dia pun membeberkan ada 6 ciri-ciri lowongan kerja bodong yang perlu diwaspadai oleh pencari kerja.

Pertama adalah jobdesc dan nilai gaji tidak sesuai. Varun mengatakan, jika pekerjaannya terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar memang begitu adanya.

Dibayar dengan gaji besar untuk melakukan tugas-tugas ringan adalah skenario impian bagi siapa pun. Namun, beberapa tawaran pekerjaan ini bisa jadi penipuan.

Orang yang menjadi korban penipuan biasanya tertarik dengan janji gaji tinggi dan pekerjaan mudah, yang merupakan kombinasi ideal bagi mereka yang mencari pekerjaan paruh waktu atau mereka yang memiliki pengalaman bekerja yang minim.

Kemudian ciri-ciri lowongan kerja bodong, yakni perekrut berkomunikasi secara eksklusif melalui media sosial.

Menurut Varun, jika seorang perekrut menghubungi melalui media sosial, sebaiknya sudah lebih skeptis. Perekrut dari perusahaan resmi biasanya berkomunikasi melalui email, telepon, atau aplikasi lowongan kerja, di mana identitas mereka yang sebenarnya ditampilkan.

"Beberapa perekrut mungkin mengirim pesan kepada kandidat melalui media sosial sebelum beralih ke sarana komunikasi yang lebih formal seiring berlanjutnya pembicaraan," kata Varun.

Ciri-ciri lowongan kerja bodong yang ketiga adalah perusahaan mengirimkan email yang mencurigakan. Berkomunikasi melalui email tidak secara otomatis membuat perekrut menjadi sah.

"Bahkan, kamu pencari kerja bisa mengidentifikasi penipuan rekrutmen lowongan pekerjaan berdasarkan isi email. Apakah pesan tersebut berasal dari alamat email resmi perusahaan? Jika itu berasal dari alamat email pribadi atau yang tidak terkait dengan perusahaan yang diklaimnya mewakili, maka iklan pekerjaan itu bisa jadi penipuan," papar dia.

Baca juga: Awas Penipuan, Manajemen Pastikan Tidak Ada Lowongan Kerja untuk Divisi LRT Jabodebek

Ciri-ciri lowongan kerja bodong yang keempat adalah perekrut pekerjaannya menanyakan detail pribadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com