JAKARTA, KBaca juga: Soal Pegawai Pajak Punya Saham di Perusahaan, Kemenkeu: Sejauh Ini UU dan PP Tidak MelarangOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada Senin (13/3/2023). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Jumat (10/3/2023) ditutup merah pada level 6.765,3 atau turun 0,51 persen (34,49 poin).
Founder WH Project William Hartanto mengungkapkan, hari ini IHSG berpotensi melemah. Menurut dia, dengan transaksi pada akhir pekan lalu sebesar Rp 9,263 triliim (all market) atau mengalami peningkatan dibanding nilai transaksi sebelumnya, serta indeks yang gagalnya menguji resistance pada level 6.800, maka IHSG arahnya adalah melemah lagi.
Dia menjelaskan, kombinasi antara perdagangan yang sepi, dan sentimen Fed rate kembali menekan IHSG. IHSG sudah tidak lagi berada pada tren sideways sejak ditembusnya level 6.800 yang sebelumnya adalah support. Tekanan bertambah dengan kembali terkoreksinya saham-saham sektor pertambangan.
Baca juga: IHSG Sepekan Melemah 0,71 Persen, Kapitalisasi Pasar Turun Jadi Rp 9.388 Triliun
“Terbuka potensi untuk IHSG mencapai bottoming dalam waktu dekat. Nilai transaksi yang sepi menjadi salah satu keuntungan bagi IHSG yang secara langsung menujukkan bahwa pasar tidak merespon sentimen negatif dengan panic selling. Sehingga walaupun pelemahan masih mungkin untuk berlanjut, namun menjadi pelemahan yang sebaiknya tidak dilewatkan,” kata William dalam analisisnya.
William memperkirakan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam range 6.750 sampai dengan 6.865.
Hal senada disampaikan juga oleh Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova. Ivan mengatakan, setelah IHSG melemah di akhir pekan lalu, pada hari ini IHSG akan menguji resisten kembali pada level 6.828 karena membentuk candle hammer, dan mempertahankan posisinya di atas level terendah 8 Maret di 6.728.
"IHSG masih berpeluang mencapai target koreksi ideal di level 6.712 apabila tembus ke bawah 6.728. Level support IHSG berada di 6.742 - 6.617, sementara level resistennya di 6.828 - 6.968. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish," kata Ivan.
Berbeda dengan CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya yang mengatakan, IHSG akan menguat di awal pekan ini. Dia bilang, sepekan menjelang bulan suci Ramadhan, IHSG masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar, dan peluang kenaikan IHSG masih terlihat cukup besar dalam rentang jangka panjang.
“Mengingat data - data perekonomian terlansir masih menunjukkan keadaan perekonomian yang masih cukup stabil sehingga jika terjadi koreksi koreksi minor masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian, hari ini IHSG berpotensi menguat,” kata William dalam analisisnya.
Yugen Bertumbuh Sekuritas memprediksi pergerakan IHSG di awal pekan akan berkisar antara 6.721 sampai dengan 6.802.
Adapun rekomendasi teknikal dari dua perusahaan sekuritas, antara lain:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.