Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei IBCWE: 98,5 Persen Perempuan yang Alami Jeda Karier Ingin Kembali Bekerja

Kompas.com - 13/03/2023, 15:56 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) menyebutkan, sebanyak 98,5 persen perempuan yang sedang mengalami jeda karier atau career break memiliki keinginan dan kepercayaan tinggi untuk kembali ke dunia kerja.

Angka ini diperoleh melalui hasil survei cepat yang mereka lakukan kepada lebih dari 200 responden sepanjang Februari 2023.

"Angka ini menunjukkan mayoritas perempuan yang yang saat ini sedang mengalami jeda pada kehidupan profesional mereka ingin dan punya kepercayaan diri tinggi dalam menghadapi situasi ataupun tantangan yang akan dihadapi ketika kembali menjalankan peran profesionalnya dan di tengah keluarga," tutur Direktur Eksekutif IBCWE, Maya Juwita melalui keterangan tertulisnya, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Kemnaker: 6 dari 10 Pekerja Perempuan Bekerja di Sektor Informal

Maya bilang, dari 98,5 persen responden yang ingin kembali bekerja, tercatat 43 persen responden yang akan memilih fungsi pekerjaan yang sama. Angka ini hanya unggul tipis dari para responden yang akan memilih fungsi berbeda sebanyak 40 persen.

"Data ini juga memberikan gambaran bahwa mayoritas perempuan yang saat ini tidak bekerja dan ingin kembali bekerja memiliki kemampuan untuk dapat melakukan penyesuaian dengan kebutuhan yang ada di sebuah perusahaan," lanjutnya.

Sebanyak 64 persen responden menyatakan ingin kembali ke industri yang sama. Sementara 36 persennya memastikan tidak ingin kembali ke industri yang sama.

Baca juga: Apa Itu Linkedin dan Apa Fungsinya dalam Mengembangkan Karir?

 


Ada banyak alasan mengapa karyawan dapat memilih untuk meluangkan waktu dari pekerjaan. Meskipun asumsinya sering kali bahwa jeda karier disebabkan oleh kehamilan, cuti orang tua atau studi tambahan. Sehingga mengambil istirahat karier menjadi fenomena yang semakin umum.

Meski demikian, interupsi karier jauh lebih umum di kalangan perempuan daripada laki-laki. Karena cuti melahirkan masih merupakan bentuk cuti panjang yang paling umum.

Maka dari itu, kata Maya, jeda karier dapat berdampak besar terhadap kepemimpinan dan stabilitas ekonomi perempuan.

Baca juga: Menjadi Baik Tak Selalu Positif Untuk Karir, Mengapa?

 

 

Menurut survei yang dilakukan oleh LinkedIn pada tahun 2022, melibatkan 22.995 pekerja eksekutif, menunjukkan sebanyak 64 persen perempuan pernah mengalami jeda di sepanjang perjalanan kariernya.

Meskipun ini merupakan hal yang lumrah, nyatanya masih banyak perempuan yang menghadapi berbagai tantangan saat harus kembali ke dunia kerja usai career break.

Seorang karyawan yang meninggalkan dunia kerja untuk waktu lama diasumsikan memiliki keterampilan yang ketinggalan zaman juga motivasi semakin berkurang.

Padahal, mereka adalah orang-orang yang berpendidikan, memiliki pengalaman kerja, menawarkan profesionalisme yang matang, dan berada pada tahap kehidupan yang relatif stabil.

Karena mereka dipekerjakan di masa lalu, mereka memahami cara bekerja dalam tim dan dengan kepribadian yang berbeda, dan mereka telah menavigasi tenggat waktu yang ketat dan situasi tekanan tinggi.

Mereka tidak perlu mempelajari keterampilan dasar yang seringkali tidak dimiliki oleh karyawan tingkat pemula atau fresh graduate.

"Kami merasa perlu adanya perhatian dari perusahaan untuk mempertimbangkan para perempuan yang ingin kembali bekerja setelah jeda karier. Karena mereka ini juga merupakan hidden talent pool, dengan kualifikasi yang juga bagus," kata Maya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com