Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bangkrutnya Silicon Valley Bank, Bank Terbesar Ke-16 di AS

Kompas.com - 13/03/2023, 16:45 WIB
Penulis Kiki Safitri
|

NEW YORK, KOMPAS.com – Perusahaan-perusahaan teknologi di AS ketar ketir pasca Silicon Valley Bank mengalami krisis modal selama 48 jam, dan dinyatakan bangkrut secara pada Jumat (10/3/2023) pekan lalu.

Silicon Valley Bank merupakan investor bagi beberapa perusahaan startup teknologi seperti Roblox, Vox Media, dan juga Unity Technologies. Atas kondisi tersebut , Otoritas Jasa Keuangan AS selaku regulator federal mengambil alih Silicon Valley Bank.

Kejadian itu juga merupakan kegagalan terbesar pada bank AS sejak kebangkrutan Washington Mutual pada 2008 silam. SVB menjadi bank terbesar ke-16 di AS dengan total aset tercatat pada akhir 2022, sejumlah 209 miliar dolar AS yang setara dengan Rp 3.229 triliun (Kurs Rp 15.450 per dollar AS), dan deposito sejumlah 175,4 miliar dollar AS atau Rp 2.709 triliun.

Baca juga: Pelajaran Kebangkrutan Silicon Valley Bank

Namun demikian Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mencatat sebanyak 89 persen simpanan yang berada di Silicon Valley Bank atau sejumlah 175,4 miliar dollar AS tidak diasuransikan pada akhir 2022.

Mengutip CNN, SVB didirikan pada tahun 1983, dimana fokus perusahaan adalah dalam memberikan modal untuk perusahaan rintisan teknologi. SVB menyediakan pembiayaan untuk hampir setengah dari perusahaan teknologi, sertra usaha perawatan kesehatan di AS.

SVB juga termasuk di antara 20 bank komersial AS teratas berdasarkan total asetnya. Adapun masalah krisis modal yang dialami oleh SVB adalah disinyalir merupakan dampak dari kenaikan suku bunga The Fed dalam setahun belakangan ini.

Aksi Federal Reserve yang mulai menaikkan suku bunga setahun lalu untuk menjinakkan inflasi mendorong biaya pinjaman yang lebih tinggi. Ini-pun berdampak pada pelemahan saham-saham teknologi.

Baca juga: Kolaps, Silicon Valley Bank Ditutup Regulator AS

 


Suku bunga yang lebih tinggi juga mengikis nilai obligasi jangka panjang SVB dan bank lain selama era suku bunga yang sangat rendah dan mendekati nol. Portofolio obligasi SVB senilai 21 miliar dollar AS menghasilkan rata-rata 1,79 persen imbal hasil Treasury 10 tahun, yang saat ini adalah sekitar 3,9 persen.

Pada saat yang sama, modal ventura mulai mengering, dan memaksa para pemula untuk menarik dana yang dipegang oleh SVB. Pada Rabu pekan lalu, SVB mengumumkan pihaknya telah banyak menjual sekuritas dengan harga rugi.

SVB juga berencana akan menjual 2,25 miliar saham baru untuk menopang bisnisnya. Hal itu kemudian membuat kepanikan di antara perusahaan modal ventura utama, dan mengakibatkan banyak perusahaan venturan merarik dananya dari SVB.

Baca juga: Kenaikan Suku Bunga The Fed Lebih Ringan, Saham-saham Bank Digital Ini Menguat Signifikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+