Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyelewengan, Karung Pupuk Bersubsidi Berencana Dipasang Chip

Kompas.com - 13/03/2023, 21:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan berbagai upaya untuk memastikan pupuk bersubsidi bisa tersalurkan dengan tepat sasaran. Salah satu yang sedang dikaji saat ini adalah memasng chip pada karung pupuk bersubsidi.

SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Wijaya Laksamana mengatakan, pemasangan chip itu dimaksudkan untuk bisa mendeteksi pergerakan pupuk bersubsidi ketika didistribusikan.

"Kami sedang siapkan tapi belum bisa implementasi karena satu dan hal lain, adalah tracking system di karung. Kita pasang di karung ada semacam chip di setiap karung yang nantinya bisa digunakan untuk tracking pergerakan barang," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Kapasitas Pabrik Pupuk Indonesia 13,9 Juta Ton, Stok Pupuk Subsidi Diklaim Aman

Ia menuturkan, berdasarkan hasil penyelidikan perseroan, memang masih terjadi penyelewengan dalam proses penyaluran pupuk bersubsidi.

Jika penyelewengan terjadi di tingkat distributor dan kios maka pihaknya masih bisa melacak, sebab distributor dan kios masih di bawah Pupuk Indonesia. Namun, jika penyelewengan terjadi saat pupuk sudah keluar dari kios, pada sulit dideteksi.

"Tapi penyelewengan itu banyak terjadi setelah pupuk keluar dari kios. Artinya, kita enggak bisa tahu pasti sebelumnya yang beli pupuk ini orang ini atau tidak, apakah kemudian oleh oknum itu pupuknya betul dia pakai atau tidak," papar dia.

Wijaya bilang, salah satu kejadian penyelewengan pupuk bersubsidi yang pernah terjadi yakni di Ngawi, Jawa Timur. Saat itu, pupuk yang sudah keluar dari kios ternyata ditumpuk di salah satu gudang yang kemudian dijual kembali dengan harga tinggi.

"Tahun lalu kita sempat ke Ngawi, di situ ada penumpukan pupuk bersubsidi. Jadi pupuk yang sudah diterima petani, ada yang ngumpulin, kemudian dijual lagi dengan harga lebih mahal ke petani atau perkebunan," tuturnya.

Baca juga: Pupuk Indonesia Telah Salurkan 1,42 Juta Ton Pupuk Subsidi hingga Awal Maret 2023

Menurutnya, kunci dari meminimalkan penyelewengan ada pada data. Ia bilang, saat ini hal yang paling memungkinkan untuk dilakukan Pupuk Indonesia adalah dengan membuat ritel manajemen sistem bernama Rekan.

Aplikasi ini menyederhanakan proses penebusan pupuk bersubsidi oleh petani karena diintegrasikan dengan kartu tani milik Himbara dan sistem elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (E-RDKK) milik Kementerian Pertanian.

Saat ini, aplikasi Rekan sudah diuji coba pada seluruh daerah di Provinsi Bali dan Nanggroe Aceh Darussalam, yang targetnya akan diimplementasikan ke seluruh daerah di Indonesia.

"Jadi Rekan ini semacam apps yang dipasang di setiap distributor dan kios untuk memudahkan tracking barang keluar masuk, kebutuhan di daerah itu, dan mendata petani yang ambil barang," pungkas Wijaya .

Baca juga: Pupuk Subsidi Terbatas, Kementan Ajak Masyarakat Manfaatkan 2 Program Ini

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Waspada Rekrutmen Palsu Pegadaian, Simak Cara Menghindarinya

Waspada Rekrutmen Palsu Pegadaian, Simak Cara Menghindarinya

Work Smart
[POPULER MONEY] Daftar 10 Taksi Resmi di Bandara Soekarno-Hatta | Alasan Gen Z Lebih Memilih Pekerjaan Lepas

[POPULER MONEY] Daftar 10 Taksi Resmi di Bandara Soekarno-Hatta | Alasan Gen Z Lebih Memilih Pekerjaan Lepas

Whats New
Negoisasi Divestasi Blok Masela Alot, Pengamat: Pemerintah Bisa Lakukan 'Treatment' Tertentu

Negoisasi Divestasi Blok Masela Alot, Pengamat: Pemerintah Bisa Lakukan "Treatment" Tertentu

Whats New
Cara Transfer GoPay ke DANA dan Rekening Bank dengan Mudah

Cara Transfer GoPay ke DANA dan Rekening Bank dengan Mudah

Spend Smart
Indonesia Hibahkan 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalen ke Nigeria Senilai Rp 30,3 Miliar

Indonesia Hibahkan 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalen ke Nigeria Senilai Rp 30,3 Miliar

Whats New
Segini Besaran Gaji ke-13 PNS yang Akan Cair Juni 2023

Segini Besaran Gaji ke-13 PNS yang Akan Cair Juni 2023

Whats New
PDAM Adalah Salah Satu Perusahaan Milik Pemda

PDAM Adalah Salah Satu Perusahaan Milik Pemda

Whats New
Kepanjangan PDAM, Pemilik, dan Layanannya

Kepanjangan PDAM, Pemilik, dan Layanannya

Whats New
Ajang APQA, Pertamina Tekankan Pentingnya Teknologi di Industri Migas

Ajang APQA, Pertamina Tekankan Pentingnya Teknologi di Industri Migas

Whats New
Gelontorkan Dana Tak Sedikit, Penyaluran dan Pemanfaatan BBM Subsidi Perlu Diawasi Bersama

Gelontorkan Dana Tak Sedikit, Penyaluran dan Pemanfaatan BBM Subsidi Perlu Diawasi Bersama

Whats New
Antisipasi Serangan Siber, APPI: Perusahaan Wajib Perkuat Sistem Keamanan Digital

Antisipasi Serangan Siber, APPI: Perusahaan Wajib Perkuat Sistem Keamanan Digital

Whats New
PT Pelni Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Perawat, 'Fresh Graduate' Boleh Daftar

PT Pelni Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Perawat, "Fresh Graduate" Boleh Daftar

Work Smart
BPR Resmi Ganti Nama Jadi Bank Perekonomian Rakyat

BPR Resmi Ganti Nama Jadi Bank Perekonomian Rakyat

Whats New
Empat Perusahaan Ini Segera IPO, Simak Prospektus Singkatnya

Empat Perusahaan Ini Segera IPO, Simak Prospektus Singkatnya

Whats New
Dukung Pariwisata Bali, ASDP Siap Kembangkan Pelabuhan Gilimanuk

Dukung Pariwisata Bali, ASDP Siap Kembangkan Pelabuhan Gilimanuk

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+