JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona merah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (14/3/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang terkoreksi pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 09.13 WIB, IHSG berada pada level 6.675,16 atau turun 35,79 poin (0,53 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.786,95.
Sebanyak 148 saham melaju di zona hijau dan 236 saham di zona merah. Sedangkan 274 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,08 triliun dengan volume 2,08 miliar saham.
Baca juga: Bisakah IHSG Lanjutkan Kenaikan? Simak Rekomendasinya
Bursa Asia merah dengan penurunan Strait Times 0,33 persen, Nikkei 1,8 persen, Shanghai Komposit naik 0,43 persen, dan Hang Seng Hong Kong 0,64 persen.
Wall Street pada penutupan perdagangan Senin bervariasi, dimana Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,28 persen, dan S&P 500 melemah 0,15 persen. Sementara itu, index acuan saham teknologi Nasdaq juga naik 0,45 persen.
Sebelumnya, Founder WH Project William Hartanto mengungkapkan, sentimen Silicon Valley Bank tidak berdampak pada pasar saham di Indonesia. Korelasi tersebut juga dinilai tidak terlihat, antara IHSG dan Dow Jones sejak tahun 2020.
Namun demikian, IHSG masih memiliki kecenderungan melemah. Ini terjadi lantaran nilai transaksi yang sepi dan tidak adanya bantuan net buy investor asing membuat pelaku pasar domestik lebih memilih untuk melakukan trading harian.
“Pada dasarnya IHSG masih rawan melemah. Kami melihat bahwa IHSG masih belum bisa menembus level 6.800 sebagai resistance sudah menjadi alasan untuk melanjutkan pelemahan. Hal ini membuat IHSG menjadi sepi likuditas. Namun, sepi likuditas juga membuat pelemahan menjadi terbatas,” ungkap William dalam analisisnya.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.10 WIB rupiah bergerak pada level Rp 15.387 per dollar AS, atau turun 10 poin (0,07 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.377 per dollar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelaku pasar masih mencermati perkembangan kebangkrutan 2 bank besar AS. Dia mengatakan, pergerakan indeks saham yang sebagian negatif, terlihat ada kekhawatiran di pasar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.