TAHUN 2023 menjadi awal pulihnya pelaksanaan ibadah haji dan umrah di Indonesia. Jika pada 2022 pelaksanaan ibadah haji dan umrah masih sangat terbatas karena masih ada pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), pada 2023 jumlah kuota haji untuk seluruh negara, termasuk Indonesia, sudah mulai normal lagi.
Kuota haji untuk Indonesia tahun 2023 bertambah lebih dari dua kali lipat dibanding tahun 2022, yaitu sebanyak 221.000 orang. Bertambahnya kuota ibadah haji tahun 2023 menjadi pertanda positif bagi Indonesia. Paling tidak terdapat dua pertanda penting yang dapat diambil dari kenaikan kuota haji untuk Indonesia pada 2023 ini.
Pertama, Indonesia berhasil menjadi negara yang mampu mengendalikan pandemi Covid-19 dengan sangat baik. Indonesia bisa dikatakan sebagai salah satu negara yang mampu meredam penyebaran keterjangkitan Covid-19 dalam waktu yang relatif singkat, padahal jumlah penduduk Indonesia sangat banyak.
Baca juga: Rincian Rencana Kenaikan Biaya Ibadah Haji 2023 dan Alasan di Balik Kenaikannya...
Di sisi lain, dalam waktu bersamaan Indonesia juga mampu meminimalisasi dampak negatif pandemi Covid-19 terhadap kinerja perekonomian nasional. Keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional di tengah pandemi Covid-19 menjadi signal positif kedua yang menjadi nilai tambah prestasi Indonesia di mata dunia internasional.
Karena itu, tidak salah jika Kerajaan Arab Saudi memberikan kuota jemaah ibadah haji yang jauh lebih besar dibanding tahun 2022. Namun, alangkah lebih baik jika penambahan kuota jemaah ibadah haji ini bukan hanya sekedar signal positif dan penambah prestise kenegaraan semata.
Indonesia harus mampu memanfaatkan momentum itu menjadi peluang ekonomi yang bisa menambah keuntungan dan pendapatan negara. Potensi keuntungan ekonomi ini akan jauh lebih besar jika mengikutsertakan ibadah umrah ke dalam skenario peta jalan bisnis haji dan umrah.
Dalam konteks bisnis ini, negara harus melibatkan pihak swasta terutama para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di dalam negeri untuk bisa turut serta dalam berbagai kegiatan yang bisa menciptakan keuntungan ekonomi bagi negara dan masyarakat Indonesia.
Peluang ekonomi di dalam momen ibadah haji dan umrah sangat besar. Setiap tahun, jemaah haji dan umrah dari Indonesia bisa mencapai 1,5 juta orang, yang terdiri dari 200 ribu jemaah haji dan 1,3 juta jemaah umrah.
Dengan jumlah yang sangat besar tersebut, terdapat banyak potensi bisnis yang bisa menciptakan keuntungan ekonomi bagi masyarakat Indonesia. Sebagai contoh adalah pemenuhan kebutuhan pangan jemaah.
Berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag), pemenuhan kebutuhan pangan jemaah haji mencapai lebih dari Rp 800 miliar per tahun. Anggaran tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumsi jemaah yang mencapai 11 juta boks dalam satu periode haji.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.