Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Genjot Penjualan lewat WhatsApp Selama Ramadhan

Kompas.com - 14/03/2023, 13:49 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bulan Ramadhan menjadi momentum yang tepat untuk para pelaku usaha mendorong pemasaran dan meningkatkan penjualan. Upaya pemasaran dan penjualan bisa dilakukan secara online, salah satunya melalui aplikasi WhatsApp.

Aplikasi percapakan ini ternyata bisa dimanfaatkan bagi masyarakat yang ingin merintis usaha secara online. Ada berbagai fitur yang bisa digunakan untuk terhubung dengan pelanggan dan mendorong peningkatan penjualan.

Berikut lima tips yang dibagikan WhatsApp Indonesia untuk meningkatkan penjualan selama Ramadhan melalui aplikasi WhatsApp Business:

Baca juga: 5 Fakta Seputar Larangan Bisnis Pakaian Bekas Impor

1. Tampilkan profil bisnis dan jam kerja selama Ramadhan

Lewat akun WhatsApp bisnis, kamu bisa menuliskan profil bisnis dan berbagai informasi mengenai usahamu, termasuk mengenai jam kerja selama bulan Ramadhan. Pastikan para pelanggan bisa tahu pada jam berapa 'toko online' kamu buka di saat Ramadhan.

Kamu juga bisa memanfaatkan WhatsApp bisnis untuk mengirim pesan kepada pelanggan ketika kamu ternyata sedang tidak bisa dihubungi atau sedang menjalankan ibadah, seperti shalat subuh atau maghrib.

2. Tampilkan promo dan produk edisi Ramadhan pada katalog

Kamu bisa memanfaatkan fitur katalog dalam WhatsApp bisnis untuk menjajakan jualan dan beragam promo khusus bulan Ramadhan. Dengan demikian akan membuat pelanggan tertarik, serta menjadi lebih mudah memilih produk yang mereka ingin beli.

Baca juga: Bertemu Asosiasi Bisnis India, Zulkifli Hasan: Semoga Interaksi Bisnis Bisa Meningkat


Kamu juga bisa meningkatkan pengalaman interaktif pelanggan di WhatsApp bisnis. Seperti dengan mengirim pesan yang dipersonalisasi guna menciptakan koneksi dan meningkatkan relevansi pesan dengan pelanggan.

Selain itu, bisa dengan mengarahkan pelanggan untuk menggunakan tombol seperti balasan cepat, list, call to action, serta dengan menggunakan fitur pesan produk pada keranjang untuk memudahkan pelanggan memilih.

3. Gaet pelanggan baru dengan membagikan kode QR

Menambah jumlah pelanggan tentu menjadi hal penting bagi usaha kecil. Nah, kamu bisa memanfaatkan fitur kode QR akun WhatsApp bisnis kamu untuk dibagikan pada etalase toko offline, situs web, hingga kemasan produk.

Nantinya, calon pelanggan cukup memindai kode QR tersebut dan terhubung langsung ke akun WhatsApp bisnis kamu untuk melakukan pemesanan. Ini adalah salah satu strategi pemasaran untuk menggaet pelanggan baru.

Kode QR akun WhatsApp bisnis kamu dapat ditemukan melalui pilihan Alat Bisnis ? Pintasan. Kamu juga bisa dengan mudah berbagi kode QR dengan orang lain melalui aplikasi WhatsApp itu sendiri.

Baca juga: Peluang Inovasi Bisnis Ritel

4. Hubungkan media sosial toko ke WhatsApp

Media sosial kini banyak dimanfaatkan untuk menjadi platform alternatif melakukan pemasaran. Seperti pada media sosial (medsos) Instagram dan Facebook, dapat dimanfaatkan untuk menampilkan produk-produk jualan.

Nah, untuk memudahkan pemesaran bagi mereka yang tertarik melihat produk yang ditampilkan di medsos, kamu bisa menambahkan tombol WhatsApp ke akun Facebook dan Instagram sehingga ketika pelanggan mengklik tombol tersebut, percakapan di aplikasi WhatsApp bisnis akan segera dimulai.

Hal ini akan memungkinkan pelanggan yang menjelajahi bisnis kamu di medsos untuk memulai percakapan dengan di WhatsApp, mengajukan pertanyaan, atau melakukan pemesanan.

Untuk menemukan pelanggan baru, kamu juga bisa membuat iklan Facebook dan Instagram, yang ketika diklik akan membuka percakapan WhatsApp. Iklan ini merupakan cara yang efektif untuk menarik pelanggan baru dan memudahkan mereka untuk berkirim pesan dengan kamu.

Baca juga: Marak Bisnis Pakaian Bekas Impor, Pemerintah Dinilai Masih Setengah Hati

5. Pastikan bisnis terorganisir dengan baik selama Ramadhan

Bulan Ramadan adalah waktu yang sangat menyibukkan bagi berbagai bisnis, terutama karena sebagian besar aktivitas perdagangan terkonsentrasi hanya dalam beberapa jam dalam sehari. Mengingat potensi arus percakapan dari pelanggan baru, sangat penting untuk menjaga bisnis dan percakapan kamu agar tetap terorganisir.

Salah satu caranya yakni dengan menggunakan koleksi katalog untuk mengelompokkan dan mengatur produk ke dalam kategori tertentu. Hal ini akan memudahkan pelanggan untuk menelusuri produk kamu.

Untuk melacak percakapan, tandai percakapan tertentu dengan deskripsi yang dapat disesuaikan untuk melacak hal-hal seperti pembayaran yang tertunda, pelanggan baru, dan lain-lain. Adapun label hanya dapat dilihat oleh kamu, bukan oleh pelanggan.

Seiring dengan meningkatnya jumlah pelanggan dan volume percakapan, kamu dapat beralih dari aplikasi WhatsApp Business ke WhatsApp Business Platform yang lebih efektif untuk membantu kamu berinteraksi dengan konsumen dalam skala yang lebih luas.

Baca juga: Kisah Maryani Kembangkan Bisnis Pempek Hafish, Dulu Pinjam Modal Rp 4 Juta, Kini Omzet Rp 30 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com