HASIL Long Form Sensus Penduduk 2020 (LF SP2020) yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada akhir Januari 2023 memperlihatkan, target penduduk tumbuh seimbang dalam genggaman.
Hal ini mengonfirmasi keberhasilan pengendalian penduduk dalam satu dekade terakhir.
Sayangnya, berkah ekonomi yang diraup belum optimal. Ancaman periode panjang keluar dari kelompok negara berpendapatan menengah atau bahkan terperangkap selamanya (middle income trap) terus mengintai.
BPS melaporkan, Angka Kelahiran Total atau Total Fertility Rate (TFR) mengalami penurunan dalam satu dekade terakhir, dari 2,41 berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010 menjadi 2,18 menurut hasil LF SP2020.
Itu artinya, saat ini sebagian besar wanita berusia 15-49 tahun di Indonesia melahirkan kurang dari tiga anak selama usia suburnya.
Angka ini semakin mendekati replacement level, yakni kondisi ketika TFR sebesar 2,1 yang diproyeksikan bakal dicapai pada 2024 dan terus persisten hingga 2045.
Saat replacement level tercapai, secara rata-rata wanita Indonesia meliharkan dua anak selama usia suburnya. Dengan demikian, setiap penduduk yang meninggal akan digantikan persis satu anak yang lahir.
Karena itu, jumlah penduduk tumbuh seimbang, yang akan menggaransi terus terbukanya jendela peluang (window of opportunity) setidaknya hingga 2038.
Dalam periode itu, rasio beban tanggungan (dependency ratio) akan mencapai titik terendah, yakni sebesar 47 pada tahun 2030 (Adioetomo & Pardede, 2018).
Artinya, setiap 100 penduduk usia produktif (usia 15-65 tahun) menanggung 47 penduduk usia tidak produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.