Hal ini diamplifikasi dengan partisipasi angkatan kerja perempuan berpendidikan tinggi di pasar kerja.
Strategi pembangunan Korea Selatan pada masa itu juga berfokus pada industrialisasi yang berlangsung sangat cepat dan berorientasi ekspor.
Alhasil, penduduk usia produktif memiliki tingkat output ekonomi dan tabungan yang tinggi sehingga meningkatkan tabungan nasional yang berkontribusi pada akumulasi modal dan pertumbuhan ekonomi yang mengesankan.
Meskipun industri manufaktur masih menjadi leading sector dengan pangsa terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, kontribusinya terus tergerus, dari 22 persen pada tahun 2010 menjadi 18,3 persen pada 2022.
Hal ini memperlihatkan bahwa pertumbuhan industri manufaktur kalah cepat dari lapangan usaha lainnya, bahkan mengarah pada deindustrialisasi.
Struktur industri pengolahan kita juga masih didominasi industri makanan dan minuman serta batu bara dan pengilangan migas yang berkontribusi sekitar 45 persen terhadap nilai tambah lapangan usaha industri manufaktur pada 2022.
Tidak mengherankan, meskipun lapangan usaha ini tumbuh sebesar 4,9 persen pada tahun lalu, sebagian besar pertumbuhan tersebut disumbang oleh industri makan dan minum yang didorong peningkatan produksi komoditas makanan dan minuman, seperti gula konsumsi dan minuman, penggilingan padi, dan CPO.
Kinerja ekspor juga masih mengandalkan durian runtuh (windfall) tingginya harga komoditas, khususnya batu bara dan CPO, di pasar global.
Sekitar 30 persen total nilai ekspor pada 2022 yang mencapai 292 miliar dollar AS disumbang oleh golongan barang bahan bakar mineral dan lemak dan minyak hewan/nabati, yang tidak lain adalah batu bara dan CPO.
Itu artinya, kinerja ekspor amat bergantung pada fluktuasi harga komoditas di pasar global.
Karena itu, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,31 persen tahun 2022, yang disokong ekspor barang dan jasa (dengan source of growth sebesar 3,6 persen), sebetulnya bertumpu pada windfall harga komoditas.
Sekitar 20 tahun lagi jendela peluang akan menutup, waktu yang tidak lama lagi. Karena itu, sudah semestinya investasi modal manusia semakin digenjot dengan mengalokasikan semaksimal mungkin pendapatan yang diperoleh dari hasil ekstraksi dan ekspor sumber daya alam kita.
Pada saat yang sama, industrialisasi perlu terus didorong, antara lain melalui hilirisasi komoditas ekspor unggulan dan digitalisasi. Dengan demikian, kita dapat menjadi negara berpendapatan tinggi sebelum struktur penduduk kita menua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.