Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Isu Mewahnya Gaya Pejabat Kemenkeu, Jumlah Pelapor SPT Tetap Tumbuh

Kompas.com - 14/03/2023, 20:10 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pelapor Surat Pemberitahuan (SPT) pajak tercatat tumbuh pesat hingga pertengahan Maret 2023. Pertumbuhan ini terjadi di tengah isu gaya hidup mewah sejumlah pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang sempat memicu gerakan menolak lapor SPT.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatkaan, sampai dengan 13 Maret sudah terdapat 7,15 juta SPT yang disampaikan. Jumlah tersebut meningkat sekitar 15,41 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

Secara lebih rinci, jumlah SPT badan yang dilaporkan mencapai 217.126, tumbuh 17,95 persen secara yoy. Sementara itu, jumlah SPT orang pribadi yang telah disampaikan mencapai 6,93 juta atau meningkat 15,34 persen secara tahunan.

Baca juga: Penjelasan Sri Mulyani soal Bangkrutnya Silicon Valley Bank

"Saya berterima kasih kepada seluruh masyarkat yang terus menjaga dan meningkatkan kepatuhan dan kita akan bantu untuk pelayanan sebaik mungkin," ujar Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN KiTa Februari 2023, di Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Bendahara negara itu mengaku senang dengan realisasi pelaporan SPT hingga saat ini. Pasalnya, mayoritas metode pelaporan sudah dilakukan secara online, utamanya dengan menggunakan e-filling.

Baca juga: Sri Mulyani Minta Pemeriksaan Pegawai Kemenkeu yang Hartanya Janggal Segera Rampung

Dari total 7,15 juta SPT yang telah dilaporkan, 6,36 juta di antaranya dilaporkan menggunakan e-filling. Kemudian, 610.133 SPT dilaporkan melalui e-form dan 125 SPT dilaporkan melalui e-SPT.

Sementara itu, masih terdapat juga wajib pajak yang melaporkan SPT secara manual. Tercatat terdapat 175.319 SPT yang dilaporkan secara manual.

"Seperti yang disampaikn banyak yang mungkin masih menanyakan ada perpindahan NIK ke NPWP, atau bagaimana meyakinkan apa yang sudah ditulis dan diisi dalam SPT benar sehingga mereka tetap datang ke kantor pajak," ucap Sri Mulyani.

Sebagai informasi, beberapa waktu lalu sempat muncul seruan untuk tidak membayar pajak serta melaporkan SPT. Seruan tersebut muncul setelah gaya hidup mewah sejumlah pejabat Kemenkeu menjadi sorotan publik.

Baca juga: Sri Mulyani Masih Bingung dari Mana Hitungan Transaksi Janggal Rp 300 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com