Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Pertamina Tegaskan Tak Bisa Tutup Depo BBM Plumpang

Kompas.com - 14/03/2023, 21:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menegaskan, tidak bisa menutup Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara. Lantaran, penutupan justru berisiko menggangu pasokan bahan bakar minyak (BBM) secara nasional.

Ia menjelaskan, Depo Pertamina Plumpang menyuplai stok BBM di 19 kabupaten/kota. Peranannya sangat penting sebab menyimpan 15 persen stok BBM nasional.

"(Depo Pertamina Plumpang) ini merupakan bagian dari satu value chain (rantai pasok), jadi kalau tiba-tiba kita off-kan, maka value chain tadi akan terputus, sehingga akan menganggu distribusi," ujar Nicke dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Baca juga: Pertamina Gelontorkan Rp 1,7 Miliar untuk Bantuan Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Ia merinci, Depo Pertamina Plumpang menyuplai BBM ke 790 SPBU, baik umum, nelayan, maupun pertashop. Selain itu menyuplai bahan bakar ke 304 pelanggannya yang berupa industri.

Hal itu menunjukkan Depo Pertamina Plumpang menjadi rantai pasok yang penting dalam distribusi BBM nasional. Ini tercermin pula dari kegiatan pengisian BBM ke mobil tanki yang mencapai 1.000 kali per hari di depo tersebut.

"Jadi satu mobil tangki itu bisa 3-4 kali bolak-balik di filling statiun di terminal BBM Plumpang," imbuh dia,

Baca juga: Erick Thohir Bakal Rombak Depo Pertamina Plumpang Jadi Ekosistem Oli

Oleh sebab itu, agar dapat beroperasi dengan aman, perlu dibangun buffer zone atau wilayah penyangga yang membuat jarak cukup jauh antara depo dengan pemukiman warga.Nicke bilang, saat ini rencana pembangunan buffer zone sedang berproses.

"Maka agar semua aman, termasuk masyarakan sekitar aman, dan operasional dan suplai BBM aman, maka pembangunan buffer zone menjadi suatu hal yang urgent (penting) di lakukan," tutup dia.

Baca juga: Sejarah Depo Pertamina Plumpang, Obyek Vital Nasional yang Dulunya Tak Ada Rumah Warga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com