Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/03/2023, 10:30 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia merosot sekitar 3 persen ke level terendah dalm tiga bulan terakhir pada penutupan perdagangan Selasa (14/2/2023) waktu setempat, atau Rabu pagi WIB.

Penurunan itu dipengaruhi kekhawatiran pasar terjadinya krisis keuangan baru yang dapat mengurangi permintaan minyak di masa depan.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent untuk kontrak pengiriman Mei 2023 ditutup turun 3,1 persen atau 2,53 dollar AS menjadi sebesar 78,24 dollar AS per barrel.

Baca juga: Promo Minyak Goreng di Superindo, Hero, dan Hypermart

Begitu pula harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak pengiriman April 2023, ditutup turun 3,35 persen atau 2,48 dollar AS menjadi sebesar 72,32 dollar AS per barrel.

Itu adalah penutupan terendah untuk Brent sejak 4 Januari 2023 dan WTI sejak 9 Desember 2022. Kedua kontrak secara teknis juga jatuh ke wilayah oversold untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu.

Gelombang kejut dari keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB) memicu pergerakan besar dalam saham-saham bank karena investor mencemaskan kesehatan keuangan beberapa pemberi pinjaman, terlepas adanya jaminan dari Presiden AS Joe Biden dan pembuat kebijakan global lainnya.

Baca juga: Setelah Terus Naik, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok Rp 10.000 Per Gram


"Harga minyak mentah jatuh setelah sebagian besar laporan inflasi sejalan dengan rencana untuk setidaknya terjadi kenaikan suku bunga The Fed satu kali lagi," ujar Edward Moya, analis pasar senior di perusahaan data dan analisis Oanda.

Indeks harga konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) tercatat mengalami inflasi 0,4 persen pada Februari 2023, didorong kenaikan biaya sewa dan makanan. Kondisi ini menimbulkan dilema bagi The Fed yang sudah berupaya menekan inflasi namun diperumit dengan kolapsnya dua bank, SVB dan Signature Bank.

Realisasi laju inflasi tersebut membuat pasar memperkirakan kenaikan suku bunga The Fed pada bulan ini akan sebesar 25 basis poin (bps), yang kemudian kemungkinan kembali naik pada bulan Mei dengan besaran yang sama.

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

"Pekerjaan pengetatan The Fed belum selesai, dan itu akan mengirim ekonomi ke dalam resesi ringan, dan tetap ada risiko bahwa itu bisa menjadi parah," kata Moya.

Adapun bank sentral AS atau The Fed menggunakan suku bunga yang lebih tinggi untuk mengurangi inflasi. Tetapi suku bunga yang tinggi itu meningkatkan biaya pinjaman konsumen, yang dapat memperlambat ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.

Baca juga: Warga di Lahan Depo Plumpang Akan Direlokasi dengan Ganti Untung

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber CNBC


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tarif Tol Cipularang dan Tol Padaleunyi Naik Mulai 5 Juni

Tarif Tol Cipularang dan Tol Padaleunyi Naik Mulai 5 Juni

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Bangkit? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Peron 3 dan 4 Stasiun Manggarai Bakal Diaktifkan Lagi, Area Transit Akan Lebih Luas

Peron 3 dan 4 Stasiun Manggarai Bakal Diaktifkan Lagi, Area Transit Akan Lebih Luas

Whats New
Banyak BPR Tutup, Regulator Dorong Merger dan Digitalisasi

Banyak BPR Tutup, Regulator Dorong Merger dan Digitalisasi

Whats New
[POPULER MONEY] KAI Permak Kereta Ekonomi | Emak-emak 'Menjerit' Harga Telur Ayam Mahal

[POPULER MONEY] KAI Permak Kereta Ekonomi | Emak-emak "Menjerit" Harga Telur Ayam Mahal

Whats New
Gapeka 2023 Diberlakukan 1 Juni, Ini Dampaknya ke Perjalanan KRL Jabodetabek

Gapeka 2023 Diberlakukan 1 Juni, Ini Dampaknya ke Perjalanan KRL Jabodetabek

Whats New
Demi Pariwisata, Bupati Sumenep Rayu Maskapai Buka Penerbangan ke Daerahnya

Demi Pariwisata, Bupati Sumenep Rayu Maskapai Buka Penerbangan ke Daerahnya

Whats New
Cara Top Up DANA lewat Livin Mandiri dan ATM dengan Mudah

Cara Top Up DANA lewat Livin Mandiri dan ATM dengan Mudah

Spend Smart
BEI: Total Right Issue Mencapai Rp 22,8 Triliun hingga Mei 2023

BEI: Total Right Issue Mencapai Rp 22,8 Triliun hingga Mei 2023

Whats New
Paling Lambat 31 Desember 2026, Pengadilan Pajak Harus Sepenuhnya di Bawah MA

Paling Lambat 31 Desember 2026, Pengadilan Pajak Harus Sepenuhnya di Bawah MA

Whats New
Pada Triwulan Pertama 2023, Pelindo Multi Terminal Catat Kinerja Positif

Pada Triwulan Pertama 2023, Pelindo Multi Terminal Catat Kinerja Positif

Whats New
Bappenas Prediksi di 2045 RI Bakal jadi Negara dengan Penduduk Terbanyak ke-6 di Dunia

Bappenas Prediksi di 2045 RI Bakal jadi Negara dengan Penduduk Terbanyak ke-6 di Dunia

Whats New
Pembukaan Keran Ekspor Pasir Laut Dinilai hanya Pertimbangkan Kepentingan Bisnis

Pembukaan Keran Ekspor Pasir Laut Dinilai hanya Pertimbangkan Kepentingan Bisnis

Whats New
Luhut: Saya Suka dengan China karena Transfer Teknologinya

Luhut: Saya Suka dengan China karena Transfer Teknologinya

Whats New
Bappenas Ungkap Alasan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terjebak di Level 5 Persen

Bappenas Ungkap Alasan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terjebak di Level 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+