Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bertemu Mendag India, Zulkifli Hasan Bahas Kerja Sama di 5 Sektor

Kompas.com - 15/03/2023, 11:44 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, India merupakan mitra strategis Indonesia. Pasalnya, India adalah negara tujuan tujuan ekspor dan sumber investasi asing bagi Indonesia.

(Baik Indonesia dan India) saat ini telah memiliki Perserikatan Negara Asia Tenggara (ASEAN) dan India Free Trade Agreement (FTA) sebagai perjanjian dagang regional," tutur Zulkifli, dikutip dari keterangan persnya, Rabu (15/3/2023).

Hal tersebut disampaikan Zulkifli saat bertemu Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal di New Delhi, India, Selasa (14/3/2023).

Kedua menteri membahas penguatan kerja sama di lima sektor, yaitu teknologi informasi (IT), kesehatan, tekstil, furnitur, serta pendidikan dan sumber daya manusia (SDM).

“Saya optimistis masih banyak ruang untuk semakin meningkatkan hubungan dan kerja sama perdagangan, serta investasi kedua negara,” ujarnya.

Baca juga: Bertemu Asosiasi Bisnis India, Zulkifli Hasan: Semoga Interaksi Bisnis Bisa Meningkat

Zulkifli berharap, kedua negara dapat secepatnya memulai perundingan Preferential Trade Agreement (PTA) bilateral yang telah dijajaki sejak 2020. PTA dapat mengoptimalkan potensi ekonomi kedua negara.  

“Indonesia terbuka untuk merundingkan perjanjian dagang yang berfokus pada isu kepentingan kedua negara," terangnya.

Selain itu, Zulkifli juga berharap pemerintah India dapat mempertimbangkan rencana pengenaan bea masuk antidumping (BMAD) untuk produk serat stapel viskose (VSF) Indonesia. 

Dia menjelaskan, produk tersebut merupakan bahan baku pendukung industri tekstil India yang dapat meningkatkan ekspor tekstil India ke dunia.

Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan Tawarkan Produk Unggulan Indonesia ke India

Menteri  Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan bertemu Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal untuk membahas penguatan kerja sama di lima sektor di New Delhi, India, Selasa (14/3/2023).
DOK. Humas Kemendag Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan bertemu Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal untuk membahas penguatan kerja sama di lima sektor di New Delhi, India, Selasa (14/3/2023).

Produk tersebut salah satunya dihasilkan PT Asia Pacific Rayon (APR). Perusahaan ini berminat berinvestasi di India, khususnya dalam pengembangan produk viskose generasi baru (lyocell fibre) dengan kualitas lebih baik dan ramah lingkungan.

"Diharapkan melalui investasi ini, Indonesia dapat turut berperan dalam produksi tekstil berkualitas tinggi di India," harapnya.

Lebih lanjut, Zulkifli menyambut baik undangan Mendag Goyal untuk menghadiri pertemuan tiga Menteri Indonesia-India pada Pertemuan Tingkat Menteri Group of Twenty (G20) di Bali pada 2022.

"Saya akan mengajak Menteri Investasi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam kunjungan tersebut. Diharapkan India dapat mengonfirmasi menteri yang akan hadir dalam pertemuan," ujarnya.

Pada pertemuan itu, kedua menteri juga membahas beberapa hal yang dianggap menghambat upaya peningkatan perdagangan bilateral kedua negara.

Baca juga: Jokowi Minta Zulkifli Hasan Waspadai Potensi Kenaikan Harga Beras hingga Minyak Goreng

Isu tersebut, antara lain ekspor produk ban dan fiber Indonesia ke India serta impor daging kerbau, otomotif, gula, dan beras dari India ke Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com