JAKARTA, KOMPAS.com - BPJS Ketenagakerjaan melakukan investigasi bersama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait adanya kabar peretasan data oleh Bjorka,
Dari hasil investigasi, dugaan sementara sumber kebocoran data tersebut bukan berasal dari BPJS Ketenagakerjaan.
Deputi Bidang Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun mengatakan, selain investigasi mendalam tentang kabar tersebut, pihaknya juga melakukan langkah preventif penguatan sistem keamanan teknologi informasi terhadap potensi gangguan data, yakni dengan peningkatan proteksi dan ketahanan sistem.
Baca juga: BPJS Kesehatan Bantah Data 19 Juta Peserta Dibobol Bjorka
"Sebagai bentuk tanggung jawab kami sebagai pengelola data peserta, akan terus menindaklanjuti hal ini secara serius. Secara berkala kami akan menyampaikan perkembangan tentang kejadian ini kepada publik secara berkala," katanya kepada Kompas.com, Rabu (15/3/2023).
Lebih lanjut Oni menjelaskan, hingga kini proses investigasi masih terus berlangsung dan BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen untuk terus menjaga keamanan data para peserta.
Dalam pemberitaan Kompas.com, Bjorka menjual 19 juta data yang disebutnya milik BPJS Ketenagakerjaan di forum Breached pada Minggu (12/3/2023).
Baca juga: Bjorka Diduga Bocorkan 44 Juta Data Pengguna MyPertamina, Manajemen: Kami Sedang Investigasi
Dalam forum tersebut, data yang diklaim telah diretas Bjorka antara lain Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama, email, nomor ponsel, alamat, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, tempat bekerja dan lain-lain.
Kesemua data itu dibanderol dengan harga 10.000 dollar AS atau Rp 154 juta. Di sana dia juga menulis bahwa dirinya hanya menerima pembayaran dalam bentuk Bitcoin.
Sementara itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan mengatakan, tingkat sistem keamanan BPJS Kesehatan dipastikan tidak dapat dibobol oleh peretas. Lantaran sistem BPJS Kesehatan memiliki 5 lapis pengamanan.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Catat 6.095 Korban PHK Telah Mendapat Pekerjaan Kembali
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.