JAKARTA, KOMPAS.com - Silicon Valley Bank (SVB), bank terbesar ke-16 di Amerika Serikat (AS) bangkrut hanya dalam kurun waktu 48 jam.
Bank yang menyimpan banyak deposit perusahaan rintisan (startup) sekaligus pemberi pinjaman itu akhirnya ditutup otoritas berwenang Amerika Serikat pada Jumat (10/3/2023).
Lantas, bagaimana dampak kolapsnya Silicon Valley Bank terhadap Start Up di Indonesia?
Pengamat Ekonomi Digital Institut of Economic and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, kolapsnya Silicon Valley Bank akan berpengaruh pada pendanaan dari lembaga pembiayaan luar negeri kepada perusahaan rintisan (startup) Indonesia.
"Saya rasa dampaknya adalah semakin sulit untuk mendapatkan pendanaan dari luar negeri. Hal tersebut juga akan semakin berat mengingat porsi pendanaan dari AS ke startup digital kita cukup besar," kata Nailul saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/3/2023).
Baca juga: Pantau Kasus Silicon Valley Bank, Sri Mulyani Jaga agar Masyarakat Tak Khawatir
Berdasarkan hal tersebut, Nailul mengatakan, para perusahaan rintisan (startup) harus berupaya meningkatkan sumber pendanaan dari dalam negeri.
"Maka dari itu, sumber pendanaan dari dalam negeri perlu ditingkatkan lagi untuk antisipasi hal ini," ujarnya.
Di samping itu, Nailul menilai, bangkrutnya Silicon Valley Bank ini dikarenakan tingkat suku bunga AS meningkat tajam dan pengelolaan dana yang buruk.
Hal tersebut, kata dia, membuat nasabah meminta agar dana ditempatkan ke bank dengan suku bunga lebih tinggi. Selain itu, perusahaan rintisan yang mempunyai hutang ke SVB justru tengah jeblok.
"Kemudian uang SVB di pemerintah pun tenor jangka panjang. Maka SVB kelimpungan mencari dana untuk menutupi likuiditasnya," ucap dia.
Baca juga: Kronologi Bangkrutnya Silicon Valley Bank, Bank Terbesar Ke-16 di AS
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.