JAKARTA, KOMPAS.com - Masa jabatan Budi Waseso yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Perum Bulog tinggal sebulan terhitung sejak 27 April 2018 lalu, menggantikan Djarot Kusumayakti yang telah menjabat sejak 2015.
Pria yang kerap disapa Buwas itu mengaku, hingga saat ini dirinya tidak melakukan persiapan apapun meski sisa jabatannya terbilang sebentar lagi.
Bahkan dia mengatakan, jika hari ini kepemimpinan tersebut dialihkan dirinya tak mempermasalahkan.
“(Persiapan) biasa-biasa saja, enggak ada persiapan. Hari ini pun dialihkan nggak masalah, saya tidak ada kepentingan itu. Saya kan sudah sesuai dengan kontrak, sudah habis ya sudah wajar-wajar saja," ujarnya saat dijumpai di Jakarta, Rabu (15/3/2023).
"Jadi yang punya kewenangan itu Pak Menteri BUMN. Ya sudah kewenangan dia. Masa kami ngobrol, ngapain, ya enggak lah,” sambung Buwas.
Baca juga: Versi Buwas, Biang Kerok Beras Masih Mahal Gara-gara Ulah Mafia
Ditempat terpisah, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga, masih pelit bicara ihwal siapa saja nama-nama calon Dirut Perum Bulog yang diusulkan.
“Sampai kapanpun Anda tidak akan dapat jawaban dari saya soal itu,” kata Arya saat ditemui di Kementerian BUMN, Rabu (15/3/2023).
Baca juga: Buwas Beberkan Modus Mafia Raup Untung Besar dari Beras Impor
Namun Arya memastikan nama-nama tersebut akan diumumkan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS. Sayangnya, Arya juga belum bisa memastikan kapan RUPS tersebut berlangsung.
"Kalau jadwal RUPS kita tunggu saja. RUPS belum ada jadwalnya, masih oanjanh. Bulog penting yang menentukan sampai presiden langsung," kata Arya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.