Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Nasabah Jiwasraya yang Tolak Restrukturisasi Minta Pengembalian Dana Utuh

Kompas.com - 16/03/2023, 08:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasabah Asuransi Jiwasraya yang menolak program restrukturisasi meminta dana miliknya dapat dikembalikan utuh tanpa potongan apapun.

Nasabah yang tergabung dalam Konsolidasi Nasional (Konsolnas) Nasabah Korban Jiwasraya ini mengatakan, Jiwasraya seharusnya mampu untuk membayar nasabah yang menolak program restrukturisasi.

Anggota Pengarah Konsolnas Syahrul Tahir mengatakan, Jiwasraya seharusnya dapat menggunakan hasil sita kejaksaan senilai Rp 3,1 triliun untuk penyelesaian sebanyak 1 persen nasabah yang menolak restrukturisasi.

Baca juga: Kejaksaan Agung Serahkan Pengelolaan Aset Jiwasraya Rp 3,1 Triliun ke Erick Thohir

"Nasabah Bancaasurance mengingatkan bahwa terdapat Rp 3,1 triliun hasil sitaan kejaksaan terhadap terpidana asuransi Jiwasraya untuk penyelesaian 1 persen nasabah sebelum pemindahan aset-aset," ujar dia dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (16/3/2023).

Ia menambahkan, dengan melakukan hal tersebut maka Asuransi Jiwasraya tidak melanggar hukum lebih jauh.

Pasalnya, nasabah Jiwasraya mengeklaim pihaknya telah mengantongi putusan inkracht dari pengadilan dan dananya wajib dikembalikan utuh.

Nasabah ini menjelaskan, Jiwasraya tidak dapat menyebut perusahaan telah memindahkan aset dengan utuh karena di dalamnya masih terdapat sengketa internal dengan 1 persen nasabah ini.

Baca juga: Hingga Januari 2023, 157.312 Polis Jiwasraya Telah Dialihkan ke IFG Life

"Kenyataannya tidak demikian karena ada sengketa internal dengan 1 persen nasabahnya yang perlu diselesaikan sebelum disebut pengalihan aset clean and clear," imbuh dia.

Lebih lanjut, Syahrul menjelaskan, uang sejumlah Rp 3,1 triliun beserta aset Jiwasraya yang disebut ada Rp 15,7 triliun seharusnya cukup untuk membayar permasalahan dengan 1 persen nasabah yang menolak restrukturisasi.

"Masalahnya ada di kepedulian dan komitmen pemerintah untuk menegakkan hukum dan perundangan yang berlaku," ungkap dia.

Dilansir dari Kontan, Syahrul yang juga Ketua Umum Forum Pensiunan BUMN Nasabah Jiwasraya juga meminta agar dana anuitas milik pensiunan yang disimpan di Jiwasraya dikembalikan secara utuh.

Ia bercerita, pensiunan BUMN waktu mengambil program anuitas bukan atas keinginannya sendiri. Namun atas perintah UU Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Cadangan untuk pensiunan tersebut hasil dari iuran nasabah sendiri.

“Biaya untuk penyelesaian kekurangan dana terkait nasabah pensiunan itu relatif kecil, hanya sekitar Rp 4,6 triliun,” tandas dia.

Baca juga: Percepat Migrasi Aset Jiwasraya, Pemerintah Bakal Suntik PMN Rp 3 Triliun

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+