Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Anjlok Lebih dari 6 Persen, Level Terendah dalam Setahun

Kompas.com - 16/03/2023, 09:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia anjlok lebih dari 6 persen ke level terendah dalam setahun pada perdagangan Rabu (15/2/2023) waktu setempat.

Penurunan harga minyak dunia itu dipengaruhi kegelisahan atas Credit Suisse yang membuat pasar dunia ketakutan dan mengimbangi ekspektasi pemulihan permintaan minyak China.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent untuk kontrak pengiriman Mei 2023 ditutup turun 6,6 persen atau 5,11 dollar AS menjadi sebesar 72,34 dollar AS per barrel.

Sementara harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak pengiriman April 2023, ditutup turun 6,8 persen atau 4,86 dollar AS menjadi sebesar 66,48 dollar AS per barrel.

Baca juga: Berkilau Lagi, Harga Emas Antam Naik Rp 10.000 per Gram Hari Ini

Kedua harga acuan minyak dunia tersebut mencapai level terendah sejak Desember 2021, dan telah jatuh selama tiga hari perdagangan berturut-turut.

Kondisi Credit Suisse membuat pasar dunia ketakutan, setelah investor terbesarnya, Saudi National Bank (SNB), menyatakan tidak bisa memberi lebih banyak bantuan keuangan kepada bank asal Swiss itu.

Kondisi itu membuat saham Credit Suisse anjlok ke titik terendah sepanjang masa pada Rabu kemarin, dan ekuitas Eropa lainnya ikut merosot. Sebelumnya saham Credit Suisse juga sudah anjlok terseret masalah kolapsnya bank di Amerika Serikat (AS), Silicon Valley Bank (SVB).

"Kami benar-benar telah melihat pasar minyak memisahkan diri dari persoalan persediaan minyak, tetapi lebih fokus pada risiko kehancuran ekonomi global yang lebih besar," kata Phil Flynn, Analis di Price Futures Group.

Sementara itu, Senior Vice President of Trading di BOK Financial, Kissler menilai, tekanan berat pada saham AS menambah likuidasi dana dalam minyak mentah.

Baca juga: Wall Street Ditutup Mayoritas Merah, Saham-saham Sektor Keuangan di AS Tertekan

Di sisi lain, dollar AS juga menguat terhadap sekeranjang mata uang, membuat harga minyak mentah jadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

Harga minyak dunia telah menguat sebelumnya pada angka yang menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi China meningkat dalam dua bulan pertama tahun 2023, setelah berakhirnya langkah-langkah pengendalian Covid-19 yang ketat.

Sementara itu, stok minyak mentah AS juga naik 1,6 juta barrel dalam sepekan hingga 10 Maret menjadi 480,1 juta barrel, lebih tinggi dari ekspektasi analis yang memperkirakan naik 1,2 juta barrel.

Namun pergerakan harga minyak dunia saat ini lebih dipengaruhi kekhawatiran terhadap sektor perbankan, dibandingkan kondisi pemulihan China dan pasokan minyak mentah.

Pada perdangan Selasa harga minyak mentah Brent dan WTI sudah anjlok lebih dari 4 persen ke posisi terendah dalam tiga bulan.

Minyak tertekan kekhawatiran bahwa jatuhnya SVB pada pekan lalu dan kegagalan bank AS lainnya dapat memicu krisis keuangan, yang kemudian akan membebani permintaan bahan bakar.

Baca juga: IHSG Diperkirakan Lanjut Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com