JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI turut menanggapi kasus bangkrutnya bank asal Amerika Serikat (AS), Silicon Valley Bank.
Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini memastikan, perseroan tidak memiliki eksposur terhadap bank spesialis pembiayaan startup itu.
"Di dalam kondisi BNI sendiri bahwa kita melihat perseroan saat ini tidak memiliki exposure terhadap Silicon Valley Bank," kata dia, dalam konferensi pers RUPST, Rabu (15/3/2023).
"Tentunya dengan apa yang terjadi terhadap SVB ini kita perlu belajar," tambah dia.
Baca juga: Pantau Kasus Silicon Valley Bank, Sri Mulyani Jaga agar Masyarakat Tak Khawatir
Novita menegaskan BNI memiliki model bisnis yang kuat, utamanya didukung oleh permodalan yang sehat.
Kuatnya permodalan bank dengan kode saham BBNI itu terefleksikan dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) di atas 20 persen.
"Ini tentunya jauh di atas ketentuan minimum regulator, dan juga lebih tinggi dibandingkan bank-bank global lain," ujar Novita.
Selain itu, komposisi liabilitas perseroan juga terjaga dengan baik, dengan mayoritas pendanaan berasal dari dana pihak ketiga (DPK), sementara pendanaan wholesale kurang dari 10 persen total liabilitas perseroan.
Dari sisi aset, 80 persen porsi total aset BNI terdiri dari kredit, sementara sisanya ditempatkan di obligasi, yang mana 94 persen di antaranya merupakan obligasi pemerintah.
"Dan kalau kita lihat tenornya, merupakan tenor yang pendek, sehingga risiko relatif lebih rendah," kata dia.
Novita juga menilai, kondisi permodalan perbankan nasional lain relatif masih terjaga, sehingga dapat memitigasi risiko serta kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.
"Kalau kita lihat perbankan di indonesia secara industri juga kita lihat kondisi modal bank-bank di Indonesia relatif jumlahnya di atas 20 persen," ucapnya.
Baca juga: Kronologi Bangkrutnya Silicon Valley Bank, Bank Terbesar Ke-16 di AS
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.