JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, Indonesia harus waspada terkait dengan kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB).
Dia mengatakan, kolapsnya Silicon Valley Bank perlu dilihat sebagai stress test bagi perusahaan rintisan atau startup.
"Kita mesti waspada, kalau saya bilang, kita lihat dulu. Kita boleh sebut sebagai stress test bagi perusahaan startup," ujar dia usai acara konferensi pers GoSend, Rabu (15/3/2023).
Baca juga: Pantau Kasus Silicon Valley Bank, Sri Mulyani Jaga agar Masyarakat Tak Khawatir
Ia menambahkan, startup perlu menghitung bagaimana keadaan perusahaan berdasarkan pendanaan enam bulan ke depan.
"Ketika funding biasanya masih ada enam bulan ini kita tidak dapat dengan dikali empat, misalnya 6 bulan diklai 4 berarti 2 tahun. Bagaimana langkah-langkah yang harus diambil," urai dia.
Sandiaga mengungkapkan, perusahaan harus menyiapkan berbagai skenario untuk menjawab kondisi semacam itu.
Dia pun mengimbau startup untuk menyiapkan skenario terburuk ketika dihadapkan pada situasi yang tidak mendukung. Startup perlu terbuka kepada Sumber Daya Manusia (SDM) dengan penuh kebijaksanaan dan tanggung jawab.
"Kita sampaikan, ini plan-nya dan disampaikan kepada SDM, karena SDM harus terus investasi. Perusahaan-perusahaan yang kuat memiliki SDM yang utuh," tutur dia.
Menurut Sandiaga, era perusahaan yang mengandalkan "bakar uang" sebagai strategi menggaet pangsa pasar sudah berakhir. Saat ini, perusahan perlu memikirkan profitabilitas.
"Saya selalu bilang, semuanya harus melihat bagaimana cash flow positif, perusahaan harus bertransformasi menuju pengelolaan yang lebih baik" ujar dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.