Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Silicon Valley Bank, Sandiaga: Mesti Waspada, Anggap "Stress Test" bagi "Startup"

Kompas.com - 16/03/2023, 11:36 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, Indonesia harus waspada terkait dengan kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB).

Dia mengatakan, kolapsnya Silicon Valley Bank perlu dilihat sebagai stress test bagi perusahaan rintisan atau startup.

"Kita mesti waspada, kalau saya bilang, kita lihat dulu. Kita boleh sebut sebagai stress test bagi perusahaan startup," ujar dia usai acara konferensi pers GoSend, Rabu (15/3/2023).

Baca juga: Pantau Kasus Silicon Valley Bank, Sri Mulyani Jaga agar Masyarakat Tak Khawatir

Ia menambahkan, startup perlu menghitung bagaimana keadaan perusahaan berdasarkan pendanaan enam bulan ke depan.

"Ketika funding biasanya masih ada enam bulan ini kita tidak dapat dengan dikali empat, misalnya 6 bulan diklai 4 berarti 2 tahun. Bagaimana langkah-langkah yang harus diambil," urai dia.

Sandiaga mengungkapkan, perusahaan harus menyiapkan berbagai skenario untuk menjawab kondisi semacam itu.

Dia pun mengimbau startup untuk menyiapkan skenario terburuk ketika dihadapkan pada situasi yang tidak mendukung. Startup perlu terbuka kepada Sumber Daya Manusia (SDM) dengan penuh kebijaksanaan dan tanggung jawab.

"Kita sampaikan, ini plan-nya dan disampaikan kepada SDM, karena SDM harus terus investasi. Perusahaan-perusahaan yang kuat memiliki SDM yang utuh," tutur dia.

Menurut Sandiaga, era perusahaan yang mengandalkan "bakar uang" sebagai strategi menggaet pangsa pasar sudah berakhir. Saat ini, perusahan perlu memikirkan profitabilitas.

"Saya selalu bilang, semuanya harus melihat bagaimana cash flow positif, perusahaan harus bertransformasi menuju pengelolaan yang lebih baik" ujar dia.

Sandiaga sendiri menyebut Silicon Valley Bank sebagai bank yang sangat kuat posisinya di ventures capital.

Namun karena kesalahan pengelolaan, akhirnya dalam tiga hari banyak yang menarik depositonya dan perusahaan harus tutup.

Sebagai informasi, Silicon Valley Bank (SVB) merupakan bank terbesar ke-16 di AS ini kolaps dan tutup oleh regulator Amerika Serikat pada Jumat pekan lalu.

Bank yang menyimpan banyak deposit perusahaan rintisan (startup) sekaligus pemberi pinjaman itu akhirnya ditutup otoritas berwenang Amerika Serikat pada Jumat (10/3/2023).

Baca juga: Silicon Valley Bank Bangkrut, Startup RI Bakal Sulit Cari Pendanaan Luar Negeri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com