Sempat menjadi pemain besar di Wall Street, Credit Suisse telah dilanda serangkaian kesalahan langkah dan kegagalan kepatuhan selama beberapa tahun terakhir. Hal ini merusak reputasi Credit Suisse di mata klien dan investor. Bahkan kasus ini membuat beberapa eksekutif puncak kehilangan pekerjaan mereka.
Tercatat, sebanyak 123 miliar franc Swiss atau senilai 133 miliar dollar AS dari Credit Suisse ditarik oleh nasabah CS tahun lalu. Sebagian penarikan besar terjadi pada kuartal keempat 2022, dan bank melaporkan kerugian bersih tahunan hampir 7,3 miliar franc Swiss yang setara dengan 7,9 miliar dollar AS, atau terbesar sejak krisis keuangan global pada tahun 2008 .
Pada bulan Oktober, pemberi pinjaman memulai rencana restrukturisasi “radikal” yang memerlukan pemotongan 9.000 pekerjaan penuh waktu, melepaskan bank investasinya dan berfokus pada pengelolaan kekayaan. Al Khudairy mengatakan dengan restrukturisasi tersebut, pemberi pinjaman Swiss akan membutuhkan dana tambahan.
Johann Scholtz, seorang analis perbankan Eropa di Morningstar, mengatakan Credit Suisse mungkin tidak lagi memiliki modal yang cukup untuk menyerap kerugian pada tahun 2023 karena biaya pendanaannya menjadi mahal.
“Untuk membendung arus dana keluar dan meredakan kekhawatiran penyedia pendanaan, kami yakin Credit Suisse membutuhkan penerbitan hak (saham) lainnya,” kata Scholtz.
“Kami yakin alternatifnya adalah memisahkan, bisnis yang sehat, manajemen aset, dan manajemen kekayaan dan mungkin beberapa bagian dari bisnis perbankan investasi bisa dijual atau terdaftar secara terpisah,” lanjutnya.
Saham Credit Suisse terakhir turun 24 persen di pasar Zurich pada hari Rabu. Sementara itu, menurut S&P Global Market Intelligence, biaya pembelian asuransi terhadap risiko gagal bayar Credit Suisse mencapai rekor tertinggi baru.
Kondidi krisis Credit Suisse juga meluas ke saham perbankan Eropa lainnya, dimana bank Prancis dan Jerman seperti BNP Paribas, Societe Generale, Commerzbank dan Deutsche Bank jatuh antara 8 persen hingga 12 persen. Bank Italia dan Inggris juga merosot. Adapun jumlah aset Credit Suisse diketahui mencapai sekitar 530 miliar franc Swiss (573 miliar dollar AS).
“Credit Suisse jauh lebih terhubung secara global, dengan banyak anak perusahaan di luar Swiss termasuk di AS. Credit Suisse bukan hanya masalah Swiss tetapi masalah global,” kata Andrew Kenningham, kepala ekonom Eropa di Capital Economics.
Baca juga: Soal Silicon Valley Bank, Sandiaga: Mesti Waspada, Anggap Stress Test bagi Startup
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.