Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI dan AS Teken Kerja Sama Energi Bersih, Termasuk Mobil Listrik

Kompas.com - 16/03/2023, 14:38 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Perdagangan Amerika Serikat (AS) menjalin kerja sama energi bersih.

Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Clean Energy Working Group Indonesia-Amerika Serikat di Gedung Heritage, Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, MoU ini fokus pada kerja sama transisi energi dan menyepakati beberapa hal seperti mobil listrik, small modular reactor atau Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN skala kecil), teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS).

Baca juga: Tahun 2023 Bisa Jadi Masa Penting Transisi Energi di Indonesia

"MoU ini terkait dengan mobil listrik atau kendaraan listrik, menyangkut small modular reactor, CCS, CCUS, dan juga bantuan terkait keamanan siber (cyber security)," kata Rida dalam konferensi pers penandatanganan MoU dengan Kemendag AS di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis.

Rida juga mengatakan, kerja sama RI dan AS itu juga terkait pengembangan panas bumi, bioetanol, dan kota pintar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Tidak ketinggalan kita juga ingin mewujudkan ibu kota baru di Kalimantan jadi smart city, termasuk smart electricity," ujarnya.

Baca juga: Kementerian ESDM Telah Lakukan Kajian Antisipasi Terkait Larangan Ekspor Timah


Lebih lanjut, Rida berharap, penandatanganan MoU tersebut dapat menciptakan aliran investasi dan terciptanya lapangan kerja baru.

Bersamaan dengan itu, kata dia, Kementerian ESDM terus mengembangkan dan memperbaiki proses bisnis termasuk penyederhanaan perizinan.

"Selain peningkatan investasi, kepastian dalam dukungan pembiayaan diperlukan dalam rangka mencapai target NZE 2060. Tidak hanya Amerika Serikat, beberapa negara maju lain turut berperan serta khususnya dalam kerangka JETP, seperti Jerman, Jepang, dan Norwegia, sesuai hasil KTT G20 yang diselenggarakan tahun lalu," ucap dia.

Baca juga: Bocoran Insentif Mobil Listrik, Hyundai Ioniq 5 Dapat Rp 80 Juta dan Wuling Air EV Dipotong Rp 35 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com