Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Solar Panel di Tower BTS-nya, Mitratel Hemat Biaya Operasi 15-20 Persen

Kompas.com - 16/03/2023, 16:37 WIB
Aprillia Ika

Editor

KLUNGKUNG, KOMPAS.com - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel, operator menara telekomunikasi, memasang solar panel di sejumlah site menara telekomunikasinya (tower base transceiver station/BTS). Efisiensi biaya dari penggunaan solar panel tersebut bisa mencapai 15-20 persen.

Pratignyo Arief Budiman, Direktur Operasi dan Pembangunan Mitratel mengatakan, sejak 1,5 tahun lalu menara telekomunikasi Telkomsel dialihkan ke Mitratel.

Salah satunya di di Bukit Tengah, Klungkung, Bali. Site menara telekomunikasi di Bukit Tengah ini jadi site hybrid, karena untuk sumber tenaga selain menggunakan power dari PLN, genset (untuk back up) dan terakhir dengan solar panel.

Selain di Bukit Tengah, tower BTS hybrid lainnya berada di Brebes, Jateng.

Baca juga: Mitratel Cetak Laba Rp 1,78 Triliun pada 2022

Sementara itu, ada 615 site menara telekomunikasi di daerah terluar di Maluku-Papua yang full menggunakan solar panel dan baterai yang tahan sampai 3 hari tanpa matahari.

"Penggunaan solar panel bertujuan jadi stream bisnis MTEL ke depannya juga untuk kurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil," kata Pratignyo di Klungkung, Bali, Kamis (16/3/2023).

Wattpeak solar panel di menara telekomunikasi Bukit Tengah mencapai 5.000 DC, yang mana kebutuhan untuk tenant (penyewa) seperti operator seluler antara 5.000-7.000 watt. Sementara kapasitasnya mencapai 4,6 megawatt.

Saat ini tenant di site Mitratel di Bukit Tengah tersebut yakni Telkomsel, Smartfren dan TNI.

Baca juga: Genjot Kinerja di 2023, Mitratel Fokus Monetisasi Aset

Pratignyo menambahkan, wilayah Bali - Nusa Tenggara intensitas mataharinya kondusif untuk penggunaan solar panel dan intensitas hujan tidak setinggi di Jawa.

"Harapannya kebutuhan listrik 100 persen dulu dari PLN kini ada solar panel, ada efisiensi biaya yang dikeluarkan sekitar 15-20 persen. Siang hari PLN mati, bisa solar panel atau genset yang gantikan," lanjut Pratignyo.

"Ini salah satu stream bisnis yang menarik, selain penting juga mendukung implementasi ESG yang jadi main platform understanding semua bisnis komitmen dukung energi salah satunya reduksi emisi karbon," lanjutnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com