Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Thrifting Dilarang, Mau Makan Apa? Nyari Kerjaan Susah..."

Kompas.com - 17/03/2023, 07:03 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "Kalau Thrifting dilarang, mau makan apa? Nyari kerjaan susah sekarang," keluh Elmi salah satu pedagang pakain bekas impor atau sering disebut thrifting di Pasar Senen saat ditanyakan tanggapannya mengenai larangan pemerintah menjual thrifting, Kamis (16/3/2023).

Elmi beralasan, thrifting memberikan dampak positif baik bagi banyak pihak. Untuk mahasiswa, dengan adanya thrifting, bisa memiliki beragam baju dengan berbagai merek mahal namun harga murah. Pun dengan ibu-ibu.

"Kan kebanyakan yang beli itu yah mahasiswa dan ibu-ibu untuk baju anak-anaknya. Sementara kalau yang kayak saya yah bisa bekerja, ada penghasilan. Toh cari uang juga susah," kata Elmi.

Baca juga: Kemenkop UKM Minta TikTok dkk Turunkan Konten Kreator yang Bikin Promosi Thrifting

Selain itu menurut Elmi, thrifting memberikan penghasilan bagi usaha-usaha lainnya salah satunya adalah usaha laundry.

"Yang kerja di thrifting itu banyak, enggak 1 atau 2 orang. Kalau misal ditiadakan banyak pengangguran," kata dia.

Sementara Pemerintah sendiri menilai thrifting memberikan dampak negatif yang besar bagi Indonesia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, bisnis impor pakaian bekas sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri. Oleh karena itu, ia meminta agar bisnis tersebut ditelusuri dan ditindak.

"Sudah saya perintahkan untuk mencari betul. Dan sehari, dua hari sudah banyak yang ketemu. Itu mengganggu industri tekstil di dalam negeri. Sangat mengganggu," ujar Jokowi di Istora GBK, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

"Yang namanya impor pakaian bekas. Mengganggu. Sangat mengganggu industri dalam negeri kita," katanya lagi.

Pasar Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memang masih didominasi oleh permintaan dalam negeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com