Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Soal Bangkrutnya Silicon Valley Bank, BTN: Kami Justru Semakin Waspada

Kompas.com - 17/03/2023, 13:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara Tbk (Persero) atau Bank BTN mengatakan, perusahaan akan semakin waspada dengan mengolah portofolio ke depannya.

Hal ini berkaitan dengan kebangkrutan Silicon Valley Bank yang terjadi di Amerika Serikat.

Direktur Manajemen Risiko BTN Setiyo Wibowo menyebut, pengelolaan portofolio yang keliru menjadi faktor ambruknya bank yang banyak melayani startup tersebut.

Baca juga: Pelajaran dari Bangkrutnya Silicon Valley Bank

"Kami justru semakin waspada terutama terkait pengelolaan portofolio pendanaan maupun portofolio kredit, kata dia dalam konferensi pers, Kamis (16/3/2023).

Ia menambahkan, perusahaan juga akan mencermati lebih lanjut mengenai perkembangan global.

Menurut Setiyo, kondisi makro ekonomi yang memburuk menyebabkan beberapa bank mengalami masa yang sulit.

Namun, ia bilang, jatuhnya bank yang ada di Amerika Serikat itu tidak berdampak banyak pada kondisi di Indonesia.

BTN sendiri pada tahun ini telah menetapkan beberapa target kinerja keuangan antara lain kredit dan pembiayaan ditargetkan tumbuh 8-10 persen

Sementara, Dana Pihak Ketiga (DPK) ditargetkan juga tumbuh 8-10 persen.

Kemudian, laba bersih ditargetkan naik pada kisaran 8-10 persen serta non performing loan (NPL) gross diharapkan membaik pada kisaran 3,2-3 persen.

Sebagai informasi, Silicon Valley Bank (SVB) dinyatakan bangkrut dalam kurun waktu 48 jam.

Otoritas berwenang Amerika Serikat (AS) akhirnya resmi menutup bank terbesar-16 di AS ini, Jumat (10/3/2023).

Ini adalah kegagalan bank terbesar di AS sejak krisis finansial tahun 2008 lalu. Sebelumnya, SVB merupakan bank yang menyimpan deposit sekaligus pemberi pinjaman bagi banyak perusahaan rintisan (startup).

Baca juga: Setelah Silicon Valley Bank, Giliran Credit Suisse Swiss yang Bermasalah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+