JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp 20 miliar pada tahun 2022.
Angka tersebut naik dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya sebesar Rp 9 miliar.
Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan, Bank Jago berada pada jalur yang tepat dengan membangun fundamental di tengah tantangan perekonomian global dan dalam negeri.
"Kami terus mencermati potensi risiko tetapi tetap memanfaatkan setiap peluang yang mungkin muncul untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan,” ujar Kharim dalam konferensi pers, Jumat (17/3/2023).
Baca juga: Petronas Catat Laba Bersih Tahun 2022 Rp 348 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah
Perusahaan juga mencatatkan, per akhir Desember 2022 aset Bank Jago mencapai Rp 16,97 triliun.
Angka tersebut tumbuh 38 persen dari Rp 12,31 pada akhir Desember 2021.
Selain itu, sepanjang 2022 penyaluran kredit dan pembiayaan syariah Bank Jago tumbuh 76 persen secara tahunan menjadi Rp 9,43 triliun dibandingkan 2021 yang sebesar Rp 5,37 triliun.
"Pertumbuhan ini tercapai berkat strategi penyaluran kredit dan pembiayaan syariah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra, seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya," imbuh dia.
Dalam rangka menjaga pertumbuhan bisnis, Bank Jago menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah secara hati-hati dengan memperhatikan peluang ekspansi yang ada.
Bank Jago juga mencatat rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross di level 1,8 persen, atau di bawah rata-rata industri perbankan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.