Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

East Ventures: Kasus SVB Tak Ganggu Ekosistem "Startup" RI, tetapi...

Kompas.com - 17/03/2023, 14:12 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan modal ventura East Ventures mengatakan, bangkrutnya Silicon Valley Bank atau SVB Financial Group tidak menimbulkan masalah bagi perusahaan.

Apalagi, pemerintah Amerika Serikat juga telah melindungi dan menjamin penuh masalah SVB.

Co-Founder and Managing Partner East Ventures Wilson Cuaca memastikan, seluruh pemangku kepentingan East Ventures tidak terkena dampak langusng.

"Kami juga telah mengecek perusahaan portofolio kami. Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini serta mendampingi pemangku kepentingan kami jika terdapat potensi dampak dari kasus SVB," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (16/3/2023).

Baca juga: Silicon Valley Bank Bangkrut, LPS: Tak Berpengaruh ke Perbankan Nasional

Meskipun dampak SVB tidak langsung mengganggu ekosistem startup di Indonesia, tetapi hal ini akan membuat investor dari luar lebih berhati-hati.

Investor luar negeri akan lebih berhitung dalam mengambil keputusan investasi di perusahaan digital yang berisiko tinggi.

Wilson menyebut dengan adanya preseden ini, para pendiri startup diharapkan bisa bekerja dengan lebih bijaksana dalam mengatur keuangan mereka.

"(Startup) harus fokus pada kapabilitas utama dan menaruh perhatian lebih pada unit economic," imbuh dia.

Wilson bilang, era melakukan ekspansi secara agresif dan melakukan uji coba produk baru sebaiknya lebih ditahan dulu.

"Selain itu terkait concentration risk, lakukan diversifikasi dalam banking," timpal dia.

Terkait 2023, Wilson mengaku, East Ventures tidak memiliki strategi khusus. Perusahaan akan bekerja sama dengan perusahaan portofolionya dalam memetakan situasi yang ada.

"Terkait dengan strategi investasi, kami akan terus melakukan investasi yang kami anggap sesuai dengan filosofi investasi kami, fokus pada people dan potential market untuk investasi ke startup tahap awal (seed)," ujar dia.

Sebagai informasi, pada tahun 2022 East Ventures memberikan pendanaan yang lebih besar dari tahun 2021.

Terdapat total 105 kesepakatan, dengan 85 perusahaan portofolio baru dan 211,59 juta dollar AS disalurkan ke perusahaan portofolio Seed and Growth.

Investasi tersebut disalurkan ke beberapa sektor, seperti e-commerce, direct to consumer (DTC) dan retail, fintech, software & layanan Internet, B2B, supply chain dan logistik, serta agritech.

Baca juga: Soal Silicon Valley Bank, Sandiaga: Mesti Waspada, Anggap Stress Test bagi Startup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com