Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Investasi di Tengah Volatilitas Pasar Modal

Kompas.com - 17/03/2023, 18:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah kondisi investasi yang masih sensitif terhadap sentimen makro, investor perlu memikirkan strategi investasi yang cocok di tahun 2023.

Director of External Affairs Pluang Wilson Andrew mengatakan, sebelum masuk ke strategi investasi yang lebih detail, investor harus memastikan uang yang digunakan adalah "uang dingin", atau tidak berasal dari arus kas pengeluaran rutin.

Ia mengingatkan, investor perlu menyiapkan mental ketika menaruh uang untuk investasi di pasar modal. Hal ini lantaran, saham termasuk dalam jenis investasi yang memiliki risiko tinggi, dengan harapan ada imbal hasil yang besar.

Baca juga: Eksportir Bisa Potong Gaji Buruh 25 Persen, Maksimal 6 Bulan

"Baru streteginya dilihat mau quick trading atau buy and hold. Buy and hold maksudnya ya beli terus ditahan saja, karena saham itu kan lebih ke long term," ujar dia dalam media gathering Pluang, Kamis (17/3/2023).

Ia menambahkan, untuk saham-saham teknologi terutama di pasar saham Amerika Serikat ia menggunakan strategi dollar cost averaging (DCA).

"Maksudnya kita tetap saja nabung-nabung misalnya Rp 100.000 setiap bulan, walupun (saham) lagi turun atau lagi naik. Imbal hasilnya nanti akan lebih optimal," terang dia.

Baca juga: 163 Produk Unitlink Sudah Sesuai dengan Regulasi Baru OJK

Di sisi lain, ketika misalnya harga sebuah saham turun lumayan dalam, investor yang memiliki dana berlebih bisa beli lebih banyak.

Wilson menegaskan, pada prinsipnya dollar cost averaging (DCA) adalah menaruh dana investasi di saham yang dipercaya secara rutin setiap satuan waktu, misalnya bulanan.

"Kebetulan seperti Microsoft atau Google, itu kan memang kuat ya fundamentalnya, jadi saya nabung di situ," imbuh dia.

Namun begitu, Wilson menjelaskan, hal tersebut masih tergantung pada tujuan finansial yang ingin investor capai.

Baca juga: BRINS Sabet Dua Penghargaan dari Anugerah BUMN 2023

Ketika investor memiliki kebutuhan dalam jangka dekat dan memang butuh tambahan dana, perlu dilakukan disiplin cut loss atau memotong kerugian.

"Threshold orang itu biasanya kalau sudah di atas 10 persen, mending cut loss. Tapi kalau itu uang dingin, saya biarkan saja sampai 20-30 persen karena strategi jangka panjang," tandas dia.

Di samping itu, investor juga perlu terus menambah pengetahuan dengan membaca berita terkait kondisi investasi.

Baca juga: Penyebab Laba Bersih Bank Jago Susut 82 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com