Sementara itu, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengingatkan migas ke depan masih sangat diperlukan meskipun energi baru terbarukan (EBT) menjadi fokus pemerintah.
Menurut dia, penggunaan gas di masa transisi energi bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara lainnya. Seperti di Amerika Serikat, Jerman, Rusia, China dan Australia.
Penggunaan gas dalam transisi energi itu membuat persaingan memperebutkan gas bumi akan sangat besar di kemudian hari.
“Kita punya gas harus dioptimalkan dan dijaga supaya jangan sampai kebijakan HGBT ini membuat potensi gas bumi Indonesia tidak teroptimalisasi,” ungkap Komaidi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.