JAKARTA, KOMPAS.com - Para pelaku UMKM masih kesulitan untuk memasarkan produk di era digital. Penyebabnya bukan hanya karena tidak mengerti teknologi, tapi pemasaran yang konvensional masih jadi patokan dalam berwirausaha.
Salah satunya, pemilik toko di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Varel mengaku sempat kesulitan untuk memfoto produk miliknya untuk dipasarkan secara digital. Pasalnya, penggunaan foto lama dengan tampilan ala kadar yang dia miliki tidak cukup menarik mata para pelanggan.
Pemilik Toko Krisna Wahyu, Bertha, juga mengalami kesulitan serupa. Demikian juga dengan Pemilik Qasidah Brand, Zizi, yang sudah lama masuk ke toko online namun tidak dapat mendongkrak usahanya sendiri.
Baca juga: Larangan Jual Pakaian Bekas Impor, Sandiaga: Tidak Ganggu UMKM Go Digital
Kemudian para pelaku UMKM ini melakukan diskusi bersama Jakarta Foto Produk Jakarta (JFPJ) untuk berbagi cara pemasaran produk secara digital.
"Kita sudah rebranding jadi Demosta di Shopee dan Tokopedia karena di awal kita tidak ada foto katalog khusus atau foto khusus in house, sangat terbantu lah. Kita meskipun rebranding pake foto katalog yang lama juga masih bagus," ujar Varel dalam keterangannya, Sabtu (18/3/2023).
Sementara Bertha menyebut, beberapa foto produknya kini sudah menjadi katalog yang bagus untuk pemasaran secara online.
"Setelah ada foto sih, produknya jadi bisa lebih menarik, karena baju itu harus dipakai dulu baru keliatan bagus. Terus jualan juga lebih gampang," ucap Bertha.
Baca juga: Pemasaran Asuransi lewat E-commerce Dinilai Bakal Menjanjikan
Terkait hal ini, Henry Siagian dari JFPJ mengungkapkan, langkah pemasaran yang diberikan kepada para UMKM itu sudah sepatutnya berjalan demikian.
Dia tidak ingin ketika pelaku UMKM diminta untuk bersaing dalam dunia digital menjadi tuntutan yang memberatkan. Apalagi dengan tidak adanya solusi yang mudah dilakukan bagi mereka.
"Buat UMKM sadar bahwa memang harus pindah ke digital itu kebutuhannya. Tapi yang di toko tetap harus jalan," kata Henry.
Menurutnya, pengelolaan pemasaran di ranah online tidak bisa dianggap remeh. Foto produk yang bagus tidak selalu bisa membuat produk tersebut menarik perhatian warganet.
"Yang jadi tantanganya para pedagang UMKM, mereka tidak tahu harus mempresentasikan produknya seperti apa ke orang. Padahal jual offline dan online itu beda," tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.