Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Mitratel Mengulik Gurihnya Cuan Bisnis Fiber Optik

Kompas.com - 18/03/2023, 22:46 WIB
Aprillia Ika

Editor

UBUD, KOMPAS.com - Fiber optik menjadi salah satu bisnis andalan PT Dayamitra Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel, anak usaha PT Telkom Indonesia (TLKM).

Tahun ini, perseroan menargetkan menambah 13.000 kilometer (km) fiber optik. Dengan ekspansi fiber optik yang agresif, berapa "cuan" yang ditargetkan dari bisnis baru perseroan ini?

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko atau Teddy Hartoko mengatakan, pertumbuhan fiber optik perseroan akan mendorong pertumbuhan bisnis adjacent perseroan.

Pada 2022, Mitratel mengakuisisi 6.012 kilometer (km) fiber optik senilai Rp 0,6 miliar. Serta pertumbuhan organik sepanjang 10.629 km.

"Total pesanan 25.000 km sepanjang 2022. Dana IPO sudah 75 persen terpakai pada 2022, sebanyak Rp 9,3 triliun untuk akuisisi anorganik termasuk fiber optik sepanjang 6.000 km," ujar Teddy dalam acara media gathering di Bali, Jumat (17/3/2023).

"Tahun 2022 kita bisa ambil 30 persen kebutuhan mobile operator untuk fiber optik dengan baik," lanjutnya.

Baca juga: Bos Mitratel: Aksi Merger Operator Seluler Bawa Dampak Berkembangnya Industri Menara Telekomunikasi di RI

Menurut dia, total permintaan fiber optik di Indonesia mencapai sepanjang 85.000 km.

Rincian rollout fiber optik Mitratel pada 2022 yakni di Sumatera sepanjang 2.2558 km, di Jawa 9.05 km, di Kalimantan sepanjang 203 Km, di Sulawesi sepanjang 3.900 km kemudian di Bali dan Nusa Tenggara 575 km.

Dengan demikian, fiber optik Mitratel untuk wilayah Jawa berkontribusi 58 persen dari total portofolio sepanjang 16.641 km sepanjang 2022.

Baca juga: Perkuat Bisnis Menara Telekomunikasi, Mitratel Genjot Jumlah Menara Berjaringan Fiber Optik

Bagaimana dengan tahun ini?

Teddy menegaskan, menjaga dominasi atas kebutuhan rollout mobile network operator (MNO) dan penyediaan bisnis adjacent lain jadi fokus utama perseroan tahun ini. Tujuannya, agar jadi pemimpin yang kuat di pasar.

Menurut Teddy, dari rencana belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan tahun ini, juga akan digunakan untuk membiayai penambahan 13.000 fiber optik.

"Sumber cape tahun ini dari dana sisa IPO masih Rp 4 triliun, sisanya pakai modal sendiri," lanjutnya.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Mitratel Ian Sigit Kurniawan menambahkan, perseroan menargetkan pendapatan Rp 200 miliar tahun 2023 dari bisnis fiber optik.

Target pendapatan ini, lanjutnya, belum besar, sebab nature bisnisnya berbeda dengan penyewaan menara telekomunikasi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com