Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kompas.com - 20/03/2023, 06:42 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat pada Senin (20/3/2023). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Jumat (17/3/2023) berakir di zona hijau pada level 6.678,23 atau naik 112,5 poin (1,7 persen).

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya yang mengatakan, pada pekan pendek jelang bulan suci Ramadhan, peluang pergerakan IHSG memiliki kecenderungan mengalami penguatan.

“Penguatan IHSG ditunjang oleh sentimen dari pergerakan market global yang cenderung menguat ditambah dengan capital inflow yang masih terus terjadi dalam IHSG serta prospek kinerja emiten yang diharapkan mengalami perbaikan dalam kuartal I-2023, hari ini IHSG berpotensi menguat,” kata William dalam rekomendasinya.

Baca juga: Akhir Pekan, IHSG dan Rupiah Parkir di Zona Hijau

Yugen Bertumbuh Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak pada kisaan 6.598 sampai dengan 6.732.

Senada dengan William, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova yang mengatakan, hari ini IHSG diperkirakan akan menguat terbatas untuk menguji resisten di 6.717 yang dibentuk oleh level Fibonacci retracement dan garis SMA-10 karena IHSG dapat mengalami pullback minor apabila tetap ditutup di bawah 6.717 hari ini.

“Hari ini IHSG akan menguat terbatas, dengan level support IHSG berada di 6.543, 6.510 dan 6.394, sementara level resistennya di 6.717, 6.820 dan 6.890. Tapi, berdasarkan indikator MACD, IHSG masih dalam momentum bearish,” ujarnya.

Berbeda dengan Founder WH Project William Hartanto yang mengungkapkan, hari ini IHSG diperkirakan akan melemah terbatas. Di sisi lain, terlihat ada indikasi jenuh jual pada IHSG.

Sementara itu, secara teknikal, posisi IHSG tetap memberikan indikasi yang bagus (walaupun terbantu oleh rebalancing), dimana area demand zone sejauh ini berhasil dipertahankan.

“Hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam range 6.600 – 6.712. Jika terjadi pelemahan, Anda bisa mulai buy on weakness,” kata William

Adapun rekomendasi teknikal dari dua perusahaan sekuritas, antara lain:

1. WH Project
AKRA rekomendasi buy, support 1.340, resistance 1.485
ISAT rekomendasi buy, support 6.825, resistance 7.250
BBCA rekomendasi buy, support 8.250, resistance 8.650

2. Binaartha Sekuritas
ANTM rekomendasi accumulative buy, support 1.640, resistance 1.920-2.200
CPIN rekomendasi buy on weakness, support 4.650, resistance 5.200 - 6.000
PTBA rekomendasi accumulative buy, support 3.540, resistance 3.800 - 4.200

Baca juga: Jadwal Pembagian Dividen Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com