Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ferdy Hasiman
Peneliti

Peneliti di Alpha Research Database. Menulis Buku Freeport: Bisnis Orang Kuat Vs Kedaulatan Negara, Gramedia 2019. dan Monster Tambang, JPIC-OFM 2013.

Bisakah BUMN Tambang Menopang Pertumbuhan Ekonomi?

Kompas.com - 20/03/2023, 10:13 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MIND ID, sebuah perusahaan tambang milik negara atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN), boleh dikatakan sebagai salah satu pemain utama industri tambang di Tanah Air setelah sukses membentuk holding pada 27 November 2017.

Setelah MIND ID membentuk holding, perusahaan itu mengakuisi perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar yang menambang di Grasberg, Papua, yaitu PT Freeport Indonesia.

Setelah akuisi Freeport, komposisi anggota holding MIND ID mencakup, PT Freeport Indonesia, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM/65 persen), PT Bukit Asam Tbk (PTBA/65 persen), INALUM, PT Timah Tbk (TINS/65 persen), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO/20 persen). MIND ID juga masuk dalam anggota Indonesia Battery Corporation (IBC).

Masing-masing anggota holding adalah raja di bisnisnya masing-masing. Freeport menguasai tambang tembaga dan emas terbesar; ANTM menguasai konsensi nikel, bauksit, dan emas batangan; PT Timah menguasai timah di Bangka dan menjadi salah satu perusahaan timah terbesar di dunia.

Baca juga: Proyek Baterai Mobil Listrik dengan LG Terancam Mandek, Bos MIND ID Ungkap Penyebabnya

PTBA menguasai hampir tujuh persen cadangan batubara di Tanah Air dan INALUM menjadi raja dalam pengolahan bauksit menjadi alumina ingot dengan kapasitas produksi di hampir mencapai 500.000 ton per tahun. INALUM adalah perusahaan aluminium terbesar di Asia.

Dengan menguasai hampir semua sektor mineral strategis, tak heran jika beberapa tahun terakhir, kinerja MIND ID semakin menjanjikan. Tahun 2023 ini, MIND ID mampu mencetak laba setelah pajak senilai Rp 12,6 triliun, yang disumbangkan dari anggota holding, seperti PTBA, ANTM, PT Timah, INALUM, dan dividen dari Freeport.

Dividen dari Vale Indonesia memang sama sekali belum ada. Ini tentu harus menjadi bahan evaluasi pemerintah mengapa Vale tak membagi dividen. Kinerja Vale sangat mencolok dan ditopang dengan kenaikan harga komoditas global dan pemulihan ekonomi global.

Kinerja manajemen dalam menjaga good corporate governance (GCG) adalah kunci kesuksesan holding tambang BUMN. Dengan mencermati aset holding MIND ID yang strategis, boleh jadi, tambang-tambang milik MIND ID ke depan akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.

Manfaat nikel sangatlah banyak. Pada semester kedua tahun 2019, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) akan segera memulai periode produksi kedua dari Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) dengan kapasitas produksi sebesar 13.500 nikel dalam feronikel (TNi). Dok. Humas PT Aneka Tambang Tbk Manfaat nikel sangatlah banyak. Pada semester kedua tahun 2019, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) akan segera memulai periode produksi kedua dari Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) dengan kapasitas produksi sebesar 13.500 nikel dalam feronikel (TNi).
Penopang Pertumbuhan Ekonomi

Setelah melacak satu per satu nilai investasi anggota holding MIND ID tahun 2023 ini, total investasinya hampir mencapai 15 miliar dollar. Ini angka investasi yang sangat fantastis dan menjanjikan.

Nilai investasi yang begitu besar juga turut membantu upaya pemerintah yang sedang mendorong pertumbuhan investasi di tengah situasi global yang kian sulit pasca Covid-19 dan gejolak geopolitik global di tengah perang Rusia-Ukraina yang sangat memengaruhi tata ekonomi dunia.

Pertanyaannya dari mana saja nilai investasi anggota MIND ID yang besar itu. Ini tentu pertanyaan yang mudah saja untuk dijawab.

MIND ID terlibat dalam proyek pembangunan smelter tembaga raksasa dengan kapasitas produksi di atas 1 juta ton per tahun dan dana investasi di atas 3 miliar dollar bersama PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. MIND ID mengantongi 41 persen saham di Freeport Indonesia wajib berpartisipasi dalam proyek bersama membangun proyek smelter tembaga yang akan memberikan multiplier-effect bagi pembangunan nasional dan daerah (Gresik, Jawa Timur dan Papua).

Baca juga: Menko Airlangga Yakin Proyek Smelter Freeport Rampung pada Desember 2023

Proyek itu akan menarik perusahaan untuk membangun fasilitas industrial estate, termasuk pembangunan pelabuhan. Perusahaan seperti Pelindo mendapat lahan bisnis baru dari jasa pelabuhan untuk bongkar-muat konsentrat tembaga dari Papua-Gresik.

Konstruksi smelter akan mendorong ekspansi perusahaan-perusahaan, seperti PT Petrokimia Gresik dan perusahaan semen PT Semen Indonesia yang mendapat bahan baku dari smelter tembaga. Petrokimia akan menyerap sulphuric acid (bahan baku pupuk) dan Semen Indonesia menyerap granulated slag gypsum (bahan baku semen).

Proyek ini akan membuka peluang besar bagi mekarnya industri nasional, karena produk-produk ikuatan konsentrat tembaga, seperti sulfuric acid, gypsum (untuk industri semen), copper slag (655.000 ton untuk semen dan beton), anode slime (untuk pemurnian emas dan perak) dan copper telluride (untuk semi-konduktor) sangat penting bagi mekarnya proses industrialiasasi dan peningkatan angkatan kerja.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com