Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindir Pengkritik, Luhut: Orang yang Tidak Pernah Bekerja di Pemerintahan Enggak Usah Banyak Omong

Kompas.com - 20/03/2023, 15:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyindir orang yang kerap mengkritik pemerintah. Bahkan Luhut menantang para pengkritik untuk mencoba bekerja di pemerintahan.

"Makanya orang yang enggak pernah di pemerintahan itu enggak usah banyak omong. Tidak gampang mengerjakan. Ngomong kritik gampang saja, lu masuk di dalam (pemerintahan) baru tahu loh. Ya kalau lu kerja main-main ya ketangkap OTT (operasi tangkap tangan)," ucap Luhut dalam agenda Digital Government Award SPBE Summit 2023 yang dihelat Kementerian PANRB, Senin (20/3/2023).

"Jadi saya sampaikan, jangan banyak omong lah, dia pikir gampang emang. Kalau dia pernah menjabat di pemerintahan dulu kita tanya apa yang kau buat selama kau menjabat itu," sambung dia.

Baca juga: Luhut Optimistis RI Jadi Produsen Baterai Lithium Terbesar di Dunia

Luhut mencontohkan upaya pemerintah dalam menekan jumlah impor yang mencapai 90 persen atau setara Rp 1.600 triliun. Dengan adanya katalog elektronik jumlah impor berkurang.

"Kita lihat apa-apa digitalisasi yang jalan di e-katalog Anda lihat sekarang itu ada 105 miliar dollar AS atau Rp 1.600 triliun yang selama ini kita impor hampir 90 persen. Sekarang, bertahap dari mulai tahun lalu itu sudah mulai kita masukkan e-katalog. Itu Pak Anas (Menteri PANRB) punya prestasi. Itu sudah Rp 400 triliun tahun lalu," kata dia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun memberikan arahan kepada Menteri Kabinetnya agar anggaran pengadaan barang dan jasa harus dibelikan produk dalam negeri.

Baca juga: Luhut: Kita Tidak Mau Sekadar Ekspor Listrik Saja ke Singapura, tapi Juga Produksi Panel Surya

Selain itu, Luhut memuji Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas ketika dulu masih menjabat di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

"Tahun ini, presiden memberikan instruksi kemarin di Senayan itu 90 persen kita harus capai tahun ini. Sekarang kita lihat ini pak Anas ini paling sering pokoknya provokasi saya terus itu. Tanya 'ini gimana Pak Luhut (soal e-katalog), tolong dibantu'. Karena dia anak muda wajar semangatnya (menggebu), patenlah," ujar Luhut.

Baca juga: Silicon Valley Bank Bangkrut, Luhut: Kita Tidak Boleh Jemawa, Harus Super Hati-hati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com