Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangkas Biaya "Bakar Uang", Pendapatan GOTO Sepanjang 2022 Naik jadi Rp 11,3 Triliun

Kompas.com - 20/03/2023, 17:31 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus berupaya untuk menekan berbagai beban biaya terutama untuk promosi, iklan dan pemasaran. Adapun optimalisasi beban biaya GOTO sejalan dengan target perseroan dalam mengakselerasi Adjusted EBITDA Positif pada akhir 2023.

“Pada kuartal IV tahun 2022, GOTO secara konsolidasi mencatat penurunan pada beban promosi terhadap pelanggan. Penurunan biaya insentif dan pemasaran di kuartal IV tahun 2022 juga mengalami penurunan sebesar 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau senilai Rp 2,8 triliun,” tulis GOTO dalam dokumen paparan kinerja tahun 2022, Senin (20/3/2023).

Manajemen GOTO mengungkapkan, langkah-langkah efisiensi ini akan terus berlanjut sebagai bagian dari pengelolaan beban biaya tetap secara ekstensif. Sebagai akibat dari penurunan beban promosi kepada pelanggan yang signifikan, pendapatan bersih GOTO melonjak 2,2 kali menjadi Rp 11,3 triliun di 2022 dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 5,2 triliun.

Baca juga: IHSG Parkir di Zona Merah, Saham GOTO, MEDC, dan ADMR Rontok

Meskipun beban promosi kepada pelanggan GOTO turun signifikan, tetapi nilai transaksi bruto (Gross Transaction Value/GTV) GOTO melonjak 33 persen menjadi Rp 613 triliun. Nilai ini juga menekan biaya promosi yang tidak terlepas dari terobosan manajemen dalam menerapkan program loyalitas pelanggan yang mendorong jumlah transaksi.

Pada unit bisnis Financial Technology Services misalnya, GTV layanan pembayaran terus tumbuh di kuartal keempat, meskipun insentif konsumen layanan pembayaran berkurang sekitar 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Produk pinjaman mengalami peningkatan loan book sebesar 40 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Perseroan memastikan, pinjaman tersalurkan (loan disbursed) dari produk PayLater mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Baca juga: Alasan GoTo Kembali Lakukan PHK

Di sisi lain, kualitas pelanggan GoPay terus meningkat, dengan pengeluaran rata-rata pelanggan tumbuh 32 persen di akhir kuartal, jika dibandingkan dengan kuartal keempat 2021. Hal ini dicapai meskipun insentif per pelanggan turun secara signifikan.

Upaya penghematan di kuartal keempat 2022 juga berdampak pada penurunan beban operasional tetap (fixed operating expense) rata-rata bulanan sebesar 20 persen pada Januari-Februari 2023, dibandingkan dengan kuartal keempat 2022, dan menghasilkan penghematan biaya bulanan senilai sekitar Rp 200 miliar.

Sepanjang kuartal keempat, jumlah konsumen loyal on-demand dan E-commerce tumbuh sebesar 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan nilai transaksi mencapai lebih dari 60 persen dari total GTV.

Hal itu turut mendorong peningkatan margin kontribusi per pelanggan di kuartal empat, sebesar lebih dari 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya, seiring dengan semakin berkurangnya insentif. Bersamaan dengan itu, Perseroan mencatat peningkatan take rate sebesar 234 bps dan 32 bps dari tahun sebelumnya, masing-masing untuk on-demand Services dan E-Commerce.

“Di tengah optimisasi insentif, promosi, iklan dan pemasaran, GoTo terus catatkan pertumbuhan transaksi profitable yang mendukung langkah perseroan mencapai profitabilitas” tambah manajemen GOTO.

Baca juga: Karyawan GoTo Terdampak PHK Tetap Terima THR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com