Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Sebut PalmCo Bakal IPO di Kuartal IV-2023

Kompas.com - 20/03/2023, 18:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, PalmCo bakal go public atau melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal IV-2023. 

PalmCo merupakan sub holding PTPN III atau Holding BUMN Perkebunan, yang fokus pada industri kelapa sawit. Erick bilang, saat ini pihaknya sedang dalam proses permohonan izin penyusunan peraturan pemerintah (PP) pembentukan PalmCo.

"Sekarang kami sedang proses permohonan izin penyusunan PP pembentukan PalmCo. Lalu diharapkan di kuartal IV bisa melaksanakan aksi korporasi ini (IPO)," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (20/3/2023).

Menurut dia, pembentukan PalmCo bertujuan mengonsolidasikan lebih banyak lahan kelapa sawit mencapai 600.000 sampai 700.000 hektar. Ini untuk memperkuat peran BUMN guna ke depannya bisa melakukan intervensi lebih terhadap pasar.

Baca juga: Erick Thohir Cerita Awal Mula Lahan Depo Plumpang Dikuasai Warga

Hal itu berkaca pada persoalan minyak goreng. Ketika pasokannya langka dan harganya melonjak, namun BUMN sulit mengintervensi pasar sebab lahan perkebunan kelapa sawit yang dikelola hanya sekitar 3 persen.

Di sisi lain, pembentukan PalmCo juga bertujuan memperkuat peran BUMN di industri minyak kelapa sawit dan turunannya. Erick bilang, turunan industri ini mencapai 80 sektor sehingga memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional.

"Dengan konsolidasi ini, kita (BUMN) bisa menyediakan bahan baku yang dibutuhkan oleh industri (minyak kelapa sawit dan turunannya)," kata dia.

Baca juga: [POPULER MONEY] Kemenhub Siapkan 5 Tangga Tambahan di Stasiun Manggarai | Alasan Erick Thohir Copot Direktur Pertamina


Erick pun menilai dengan pembentukan PalmCo dan aksi korporasi IPO, diikuti dengan konsolidasi lahan, maka PalmCo bakal menjadi perusahaan kelapa sawit terbesar di dunia, menyaingi Sime Darby Plantation, perusahaan kelapa sawit asal Malaysia.

Bahkan lebih besar dari Golden Agri-Resoures (GAR), perusahaan kelapa sawit swasta di Indonesia yang beroperasi di bawah merek Sinar Mas Agribusiness and Food.

"Jadi dengan konsolidasi ini, PalmCo bisa konsolidasikan sampai 600.000-700.000 hektar lahan yang di ada bawah PTPN Grup. Ini mengakibatkan juga ini bisa menjadi perusahaan kelapa sawit terbesar, lebih besar dari Sime Darby, Malaysia dan Golden Agris, Indonesia. Ini tujuan awalnya," pungkas Erick.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Strategi PIS Bersiap Capai Target IPO di 2025

Strategi PIS Bersiap Capai Target IPO di 2025

Whats New
IPOT Hadirkan Fitur Simulasi dan IPOT Buzz, Apa Manfaatnya bagi Investor?

IPOT Hadirkan Fitur Simulasi dan IPOT Buzz, Apa Manfaatnya bagi Investor?

Whats New
ASDP Kebut Pembangunan Kawasan Terintegrasi Bakauheni Harbour City

ASDP Kebut Pembangunan Kawasan Terintegrasi Bakauheni Harbour City

Whats New
Tandatangani Pembaruan Perjanjian Perdagangan Perbatasan RI-Malaysia, Mendag Zulkifli Sampaikan Hal Ini

Tandatangani Pembaruan Perjanjian Perdagangan Perbatasan RI-Malaysia, Mendag Zulkifli Sampaikan Hal Ini

Whats New
Penjualan Motor Listrik di Tokopedia Naik Hampir 3 Kali Lipat

Penjualan Motor Listrik di Tokopedia Naik Hampir 3 Kali Lipat

Whats New
Industri Semen Bersinar, Simak Prospek Saham SMGR dan INTP

Industri Semen Bersinar, Simak Prospek Saham SMGR dan INTP

Earn Smart
Ada Risiko Ketidakpastian Global, Batas Bawah Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Dipangkas

Ada Risiko Ketidakpastian Global, Batas Bawah Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Dipangkas

Whats New
Menperin: Mitsubishi, Daihatsu, dan Isuzu Berkomitmen Tingkatkan Ekspor Indonesia

Menperin: Mitsubishi, Daihatsu, dan Isuzu Berkomitmen Tingkatkan Ekspor Indonesia

Whats New
Perusahaan AS Komitmen Sasar Pasar Pelumas Aditif Ramah Lingkungan di RI

Perusahaan AS Komitmen Sasar Pasar Pelumas Aditif Ramah Lingkungan di RI

Whats New
Indonesia Kenalkan I-Motion di Forum Asia-Pasifik

Indonesia Kenalkan I-Motion di Forum Asia-Pasifik

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Melemah

Whats New
Akui Harga Telur Masih Mahal, Wamendag: Mudah-mudahan Turun dalam Waktu Dekat

Akui Harga Telur Masih Mahal, Wamendag: Mudah-mudahan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Asbisindo: Perombakan 'Mobile Banking' BSI Tak Jamin Aman Seluruhnya dari Kejahatan Siber

Asbisindo: Perombakan "Mobile Banking" BSI Tak Jamin Aman Seluruhnya dari Kejahatan Siber

Whats New
Bank Dunia Ramal Ekonomi RI Sulit Tembus 5 Persen, Sri Mulyani Buka Suara

Bank Dunia Ramal Ekonomi RI Sulit Tembus 5 Persen, Sri Mulyani Buka Suara

Whats New
Gelar RUPST, DSNG Sepakati Pembagian Dividen Rp 30 Per Saham

Gelar RUPST, DSNG Sepakati Pembagian Dividen Rp 30 Per Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com