Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video AC Pesawat Super Air Jet Mati, Dirut Minta Maaf

Kompas.com - 22/03/2023, 17:12 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video penumpang maskapai Super Air Jet rute Bali-Jakarta yang menyebutkan penyejuk udara atau AC pesawat tidak beroperasi, sehingga menimbulkan kondisi panas di dalam kabin, viral di media sosial TikTok.

Video tersebut diunggah akun @velypuspa. Ia menceritakan pengalamannya sebagai penumpang pesawat Super Air Jet dengan nomor penerbangan IU-737 yang beroperasi tanpa AC selama sekitar 1 jam 50 menit.

"Kebayang enggak sih lu, 1 jam 50 menit di atas ketinggian tertentu dengan kondisi udara terbatas dan panas! Ada ibu hamil, anak bayi!," tulis akun tersebut, dikutip Rabu (22/3/2023).

Baca juga: Super Air Jet Buka Penerbangan dari Balikpapan ke Bandung, Batam, dan Manado

Akibat kondisi kabin yang panas tersebut, akun itu bilang, sejumlah penumpang terpaksa membuka maskernya. Bahkan disebutkan ada penumpang yang sampai membuka baju akibat kegerahan.

Dalam video @velypuspa yang lain bahkan tampak pakaian seorang anak dan ibu sudah basah kuyup oleh keringat ketika para penumpang antre untuk keluar dari kabin pesawat.

"Kebayang enggak panasnya kaya apa?? Itu sampai basah kuyup bajunya," tulis akun tersebut.

Baca juga: AP II Dorong Maskapai Maksimalkan Penggunaan Slot Penerbangan


Dirut minta maaf

Menanggapi video keluhan tersebut, Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari menyampaikan permintaan maaf. Ia memberikan penjelasan terkait penyebab panasnya kabin pesawat penerbangan tersebut.

Kejadian terjadi ketika pesawat sedang terbang mencapai ketinggian 30.000 kaki di atas permukaan laut. Ketika pesawat mencapai titik tersebut, terdapat indikasi sistem pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi seharusnya (kurang maksimal), sehingga pilot harus menurunkan ketinggian pesawat.

Baca juga: AP II Prediksi Layani 5,24 Juta Penumpang Selama Mudik Lebaran 2023

"Gangguan ini menyebabkan suhu udara di kabin menjadi lebih tinggi dari semestinya," kata Ari, dalam keterangannya.

"Super Air Jet menyampaikan permohonan maaf yang dialami oleh para tamu super," tambah dia.

Lebih lanjut Ari bilang, manajemen tidak dapat memberikan keterangan detail terkait penyebab kejadian penerbangan tersebut. Hal ini disebut sesuai dengan langkah umum dalam industri penerbangan ketika terjadi insiden atau masalah teknis pada pesawat.

Baca juga: Indigo Airlines Bakal Buka Rute Penerbangan Delhi-Jakarta

Ari menjelaskan, langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa pesawat secara menyeluruh. Hal ini dilakukan untuk menemukan penyebab insiden atau masalah teknis tersebut.

"Setelah itu, dijalankan pemeriksaan lebih lanjut dan analisis mendalam untuk memastikan bahwa pesawat aman untuk digunakan kembali," ucapnya.

Baca juga: Resmi Mengudara, Intip Gaya Pramugari Super Air Jet

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Whats New
Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpontesi Ditambah

Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpontesi Ditambah

Whats New
Stereotipe Penilaian Kredit Perbankan

Stereotipe Penilaian Kredit Perbankan

Whats New
Investasi Mangkrak Senilai Rp 149 Triliun Tidak Bisa Dieksekusi

Investasi Mangkrak Senilai Rp 149 Triliun Tidak Bisa Dieksekusi

Whats New
BKN: Hingga Maret 2024, 55 orang ASN Dimutasi ke Otorita IKN

BKN: Hingga Maret 2024, 55 orang ASN Dimutasi ke Otorita IKN

Whats New
Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Whats New
Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Whats New
Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Whats New
Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Whats New
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Whats New
Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Whats New
Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Whats New
Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com