Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal AC Mati, Super Air Jet Sebut Pesawat Prima Sebelum Terbang

Kompas.com - 22/03/2023, 21:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Viral di media sosial penumpang pada penerbangan Super Air Jet rute Bali-Jakarta kepanasan. Alhasil, nampak penumpang yang pakaiannya basah kuyup karena keringat.

Video kondisi penerbangan Super Air Jet itu salah satunya diunggah oleh akun Tiktok @velyspuspa. Pada video terlihat penumpang mencoba mengipas-ngipas dengan kertas serta terdengar tangisan anak-anak kecil.

Mengangapi hal itu, Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari mengungkapkan, kondisi tersebut terjadi pada penerbangan nomor IU-737 rute Bali menuju Jakarta dengan jenis Airbus 320-200 berkode registrasi pesawat PK-SAW.

Baca juga: Viral Video AC Pesawat Super Air Jet Mati, Dirut Minta Maaf

Pesawat itu membawa 179 penumpang dan 6 kru Super Air Jet dengan lepas landas pukul 17.55 WITA dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Selasa (21/3/2023).

Namun, di tengah penerbangan terjadi gangguan tekanan udara pada kabin. Alhasil, gangguan tersebut membuat suhu udara di kabin menjadi lebih tinggi, alias panas.

"Saat mencapai ketinggian 30.000 kaki di atas permukaan laut, ada indikasi sistem pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi seharusnya (kurang maksimal), sehingga pilot harus menurunkan ketinggian pesawat, gangguan ini menyebabkan suhu udara di kabin menjadi lebih tinggi dari semestinya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (22/3/2023).

Baca juga: Super Air Jet Buka Penerbangan dari Balikpapan ke Bandung, Batam, dan Manado


Menurut Ari, sebelum pesawat lepas landas, seluruh aspek prosedur penerbangan dijalankan secara tepat. Proses pengecekan ini melibatkan beberapa tahapan, mulai dari pre-flight check, servicing and refueling, hingga final inspection.

Pada tahap pre-flight check, kru melakukan pemeriksaan meliputi pengecekan seluruh sistem pesawat sebelum pesawat diizinkan untuk terbang.

Lalu pada servicing and refueling, dilakukan pengisian bahan bakar sesuai perhitungan yang tepat untuk memastikan bahwa pesawat dapat terbang dengan aman dan tanpa masalah.

Baca juga: AP II Dorong Maskapai Maksimalkan Penggunaan Slot Penerbangan

Pada final inspection, dilakukan pengecekan kembali semua sistem pesawat dan perlengkapan keselamatan, serta memastikan bahwa semua penumpang telah naik ke pesawat dengan aman.

"Hasil pemeriksaan sebelum keberangkatan, bahwa semua sistem dan perlengkapan pesawat dalam kondisi prima dan siap terbang," kata Ari.

Terkait dengan kondisi yang dialami penumpang saat penerbangan berlangsung, ia bilang, Super Air Jet masih belum mengetahui penyebab pasti terjadinya gangguan tekanan udara.

Baca juga: Resmi Mengudara, Intip Gaya Pramugari Super Air Jet

Saat ini manajemen masih melakukan memeriksa pesawat secara menyeluruh guna menemukan penyebab insiden atau masalah teknis tersebut. Kemudian, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan analisis mendalam untuk memastikan pesawat aman digunakan kembali.

Ari bilang, pesawat dengan nomor penerbangan nomor IU-737 itu pun telah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 18.40 WIB. Seluruh penumpang juga telah mengikuti proses kedatangan.

"Super Air Jet menyampaikan permohonan maaf yang dialami oleh para tamu super (penumpang)," tutupnya.

Baca juga: Indigo Airlines Bakal Buka Rute Penerbangan Delhi-Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com